Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Atmosfer Pengaruhi Potensi Hujan Sepanjang Bulan Agustus hingga Oktober 2022

Kompas.com - 20/07/2022, 07:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Prakiraan kondisi dinamika atmosfer sepanjang bulan Agustus hingga Oktober 2022 mendatang, diperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap potensi curah hujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melakukan analisis kondisi cuaca dan dinamika atmosfer yang terjadi sepanjang bulan Juni 2022, dan memperkirakan beberapa kondisi dinamika atmosfer yang bisa terjadi 3 bulan ke depan.

Berikut beberapa prakiraan dinamika atmosfer yang berpeluang sangat berpengaruh terhadap curah hujan sepanjang bulan Agustus hingga Oktober 2022.

Pertama, BMKG memprakirakan fenomena ENSO berangsur netral pada periode Agustus, September dan Oktober 2022.

Kedua, sebagian besar pusat layanan iklim lainnya juga memprakirakan kondisi La Nina Lemah - Netral akan berlangsung hingga Oktober sampai Desember 2022.

Ketiga, Dipole Mode diprediksi akan berada pada kondisi IOD negatif hingga Desember 2022.

Keempat, Anomali SST perairan Indonesia pada Agustus 2022 diprediksi dalam kondisi hangat atau anomali positif dan menguat hingga Oktober 2022, serta mendominasi seluruh wilayah perairan Indonesia.

Baca juga: BMKG: Banjir Kalimantan Selatan Akibat Cuaca Ekstrem Dipicu Dinamika Atmosfer Labil

Prakiraan dinamika atmosfer juga menunjukkan adanya anomali negatif (kondisi dingin) hingga netral diprediksi berada di perairan utara Indonesia pada November hingga Januari 2022.

Kemudian, Monsun Australia pada bulan Agustus hingga Oktober 2022 diprediksi aktif dan mendominasi seluruh wilayah Indonesia.

“Pada bulan Agustus hingga Oktober 2022 mendatang wilayah Indonesia umumnya diprakirakan mengalami hujan yang bersifat lebih basah daripada normalnya (Atas Normal atau AN),” jelas Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dr Urip Haryoko M.Si dalam Buletin Hujan Bulanan Edisi Juli 2022.

Dengan beberapa kondisi di atas, BMKG menyatakan bahwa saat ini, fenomena La Nina Lemah (Weak La Nina), IOD Negatif dan Suhu Permukaan Laut di sekitar Indonesia yang hangat, masih bertahan dan diprakirakan akan berlanjut setidaknya hingga kuartal III tahun 2022.

Anomali iklim ini berdampak pada peningkatan curah hujan selama periode musim kemarau.

Namun, BMKG masih akan terus melakukan update informasi terbaru menyesuaikan pada kondisi yang terjadi di lapangan pada bulan-bulan tersebut.

Sebagai informasi, sejumlah 37,7 persen Zona Musim di wilayah Indonesia saat ini terpantau sudah memasuki musim kemarau.

Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem akibat 3 Dinamika Atmosfer Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com