KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, sudah ada 27 dugaan kasus hepatitis akut berat pada anak di Indonesia hingga 17 Mei 2022.
Dari total kasus tersebut, setelah dilakukan pemeriksaan 13 di antaranya termasuk kategori discarded atau tidak berkaitan.
Sisanya adalah kasus probable atau kemungkinan terkena hepatitis akut, dan juga masuk kategori pending classification yakni masih menunggu hasil pemeriksaan.
Sehingga, kasus ini dikeluarkan dari daftar dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau kerap disebut hepatitis akut misterius.
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Sulianto Saroso dr Muhammad Syahril, menjabarkan kategori dugaan kasus hepatitis akut berat tersebut, antara:
Baca juga: Apakah Hepatitis Akut Misterius Berpotensi jadi Pandemi Berikutnya?
"Ada pengurangan kasus probable karena setelah dilakukan pemeriksaan terakhir dia sepsis karena bakteri, sehingga dia dikeluarkan (discarded). Yang tadinya dua (probable) di tanggal 16 Mei 2022 menjadi satu (kasus hepatitis akut)," ujar Syahril dalam konferensi pers daring, Rabu (18/5/2022).
Dipaparkannya dari 14 pasien yang diduga terkena hepatitis akut misterius, sebanyak sembilan orang di antaranya adalah laki-laki, dan lima perempuan.
Kelompok terbanyak disumbang oleh anak usia di bawah 5 tahun (7 pasien), disusul usia 6 sampai 10 tahun (2 pasien), dan 11 hingga 16 tahun (5 pasien).
Kemudian, enam pasien meninggal dunia yang diduga karena hepatitis akut berat di antaranya usia dua bulan, 8 bulan, 9 bulan, 1 tahun, 8 tahun, dan 14 bulan.
Sementara, empat pasien lainnya masih dirawat dan empat lainnya dipulangkan ke rumah karena berdasarkan hasil pemeriksaan klinis maupun laboratorium dinyatakan sudah pulih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.