Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Hepatitis Akut Misterius Berpotensi jadi Pandemi Berikutnya?

Kompas.com - 17/05/2022, 17:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum usai pandemi Covid-19 yang berdampak besar pada kehidupan manusia dua tahun belakangan ini, penyakit misterius baru yang dijuluki hepatitis akut bermunculan menyerang anak-anak di sejumlah negara. Apakah penyakit ini akan menjadi pandemi berikutnya?

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, hepatitis akut misterius yang banyak menyerang anak-anak saat ini bukanlah risiko pandemi baru.

Senada dengan apa yang disampaikan Dicky, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) juga berkata bahwa jika melihat perkembangan kasusnya, hepatitis akut diprediksi tidak akan menjadi pandemi.

"Makanya WHO juga bilang (Hepatitis Akut Misterius) Kejadian Luar Biasa (KLB) aja," kata Piprim kepada Kompas.com, Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Kemenkes Temukan 18 Dugaan Kasus Hepatitis Akut, Apa Gejalanya?

Diduga terkait long Covid-19

Kepada Kompas.com, Kamis (12/5/2022); Dicky berkata bahwa dia melihat hepatitis akut ini sebagai bagian dari pandemi Covid-19 dan merupakan salah satu bentuk long Covid.

Ia menambahkan, sejak terjadi wabah Covid-19 di Wuhan, China, pada awal 2020 lalu, hepatitis itu sudah terdeteksi, baik pada anak maupun orang dewasa, dengan melihat ternyata ada peningkatkan enzim hati, termasuk ikterus atau bayi terlihat berwarna kekuningan.

Selain itu, menurut Dicky, argumentasi lainnya adalah data kasus hepatitis di Israel. Di negara tersebut, 90 persen anak-anak yang terinfeksi hepatitis akut pernha terinfeksi atau terpapar Covid-19 dalam waktu satu tahun terakhir.

“Seiring waktu berjalannya pandemi, maka kita akan melihat dampak tidak langsung maupun langsung dari pandemi ini,” kata dia.

Hipotesis awal memang menyebutkan bahwa hepatitis akut misterius mungkin disebabkan oleh adenovirus, namun menurut Dicky, potensinya relatif kecil jika melihat hasil analisis darah pasien-pasien anak.

Baca juga: Panduan Tata Laksana Perawatan dan Obat Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Pasalnya, meski ada kesamaan pada beberapa pasien hepatitis akut misterius anak di mana dalam darahnya ditemukan ada adenovirus, ini hanya sebagian kecil dari total pasien yang telah terkonfirmasi.

“Jadi ini yang melemahkan argumentasi itu, bahwa ini dikaitkan dengan adenovirus dan di sisi lain menguatkan hipotesis saya bahwa (hepatitis akut misterius) ini berkaitan dengan atau terkait dengan pandemi Covid-19 itu sendiri,” jelasnya.

Hepatitis akut misterius juga sampai saat ini masih cenderung lebih rentan dialami oleh anak-anak dengan mayoritas kasusnya atau lebih dari 90 persen menimpa anak-anak berusia 5 tahun ke bawah. Anak-anak golongan usia ini memang belum bisa diberikan produk vaksin Covid-19 merek apapun.

Sebaliknya, data yang ada menunjukkan bahwa kasus hepatitis pada orang dewasa yang sudah terpapar Covid-19 cukup kecil ditemukan atau sangat sedikit.

Padahal, pandemi seharusnya melampaui atau melewati lintas batas wilayah, usia, dan berbagai perbedaan yang ada.

“Artinya lagi, kalau mengikuti kriteria pandemi, ini (hepatitis akut) menjadi semakin jauh (dari pandemi),” jelasnya.

Baca juga: 4 Langkah Penanganan Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com