Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Bahaya Tantrum pada Anak jika Dibiarkan?

Kompas.com - 24/04/2024, 13:00 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usia wajar anak mengalami tantrum yaitu 12 bulan sampai 4 tahun.

Di atas umur itu merupakan kondisi abnormal dari tantrum, jelas Dr. dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani Sp. A(K) saat diskusi bersama IDAI yang diikuti Kompas.com pada Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Rekomendasi IDAI untuk Mengatasi Tantrum pada Anak

Bagaimana jadinya jika tantrum pada anak dibiarkan begitu, bahkan hingga anak beranjak dewasa?

Dampak ketika tantrum dibiarkan

Tantrum abnormal perlu diatasi. Tantrum yang abnormal adalah tantrum yang terjadi lebih sering, lebih parah, atau lebih lama dari biasanya, dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak dan orang tua. 

Kondisi abnormal tantrum dapat menyebabkan individu mengalami masalah perkembangan, masalah belajar, kesehatan mental, hingga kesulitan membangun hubungan, dikutip dari Nurtured First.  

"Jika sampai besar anak tidak memiliki intrapersonal bisa jadi akan menghilangkan empati dan simpati. Mereka mungkin tidak memperdulikan orang lain," tambah Trisna.

Apabila kondisi tantrum berat terbawa hingga dewasa, bahkan sampai menyakiti diri sendiri dan orang lain, dibutuhkan terapi perilaku maupun obat medis untuk mengatasinya.

Mengapa tantrum tidak bisa diabaikan?

Anak belum memiliki kemampuan mengatur emosinya sendiri. Dengan mengabaikan tantrum tanpa bimbingan atau dukungan apa pun, anak mungkin kesulitan mengembangkan strategi pengaturan emosi yang sehat, menurut Nurtured First.

"Orangtua perlu mengenali perkembangan anak, baik interpersonal maupun intrapersonalnya," kata Trisna.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Tantrum pada Anak? Ini Saran Ahli

Interpersonal adalah komunikasi antara dua orang atau lebih. Proses tersebut termasuk berbagi pikiran dan perasaan, serta membangun hubungan melalui komunikasi.

Sedangkan intrapersonal adalah proses reaksi terhadap situasi, dan membuat keputusan melalui pemikiran internal, refleksi diri, dan evaluasi. Komunikasi intrapersonal membantu seseorang memahami diri sendiri.

Orangtua berperan mengenalkan komunikasi intrapersonal dan interpersonal yang baik kepada anak. Kapan harus mengatakan maaf, permisi, dan tolong.

Mengabaikan tantrum secara terus-menerus tanpa memberikan kenyamanan dan bimbingan yang tepat dapat menyebabkan perasaan tertekan, tidak aman, atau frustrasi yang meningkat.

Baca juga: Anak Tantrum? Jangan Emosi, Lakukan 4 Hal Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com