Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2024, 11:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melihat di bawah air tentu bukan hal yang mudah. Jadi bagi hewan laut seperti paus biru, menggunakan suara untuk berkomunikasi jauh lebih mudah.

Paus biru umumnya merupakan mahluk yang cukup penyendiri. Akan tetapi pada akhirnya mereka perlu berkomunikasi terutama ketika harus mencari kelompok untuk bermigrasi atau mencari pasangan untuk kawin.

Baca juga: Temuan Mengejutkan, Paus Biru Kawin dengan Spesies Lain

Agar bisa melakukan itu semua, paus biru harus memiliki tingkat pendengaran yang lebih dari cukup agar bisa menemukan satu sama lain di lautan yang luas.

Jadi seberapa jauh sih kemampuan pendengaran raksasa laut ini?

Mengutip IFL Science, paus biru dapat mendengar suara yang dikeluarkan paus lain hingga jarak 1600 kilometer jauhnya dalam kondisi baik.

Suara memang merambat lebih cepat dan lebih jauh di dalam air dibandingkan di udara.

Nah, paus biru bisa menghasilkan suara mencapai 188 desibel. Itu kira-kira lebih keras daripada suara mesin jet saat lepas landas yang biasanya berkekuatan antara 125 hingga 155 desibel.

Jika Anda khawatir akan mengalami situasi yang tidak terduga saat berada di dekat paus biru yang mengeluarkan suara seperti, Anda dapat mengesampingkannya.

Terdengar seperti kontradiksi saat mendengar suara yang keras bukan?

Ternyata, kita tidak bisa mendengar suara yang dikeluarkan paus biru. Suara yang mereka hasilkan dalam rentang infrasonik, artinya terlalu rendah untuk didengar manusia.

Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa paus balik--kelompok yang terdiri dari 16 spesies paus biru, telah mengembangkan struktur unik untuk menghasilkan vokalisasi berfrekuensi rendah dan kompleks.

Baca juga: Apakah Ada Hewan yang Lebih Besar dari Paus Biru?

Di laring manusia, pita suara melekat pada sepasang tulang rawan kecil berbentuk piramida yang disebut arytenoid, yang memungkinkan pita suara bergerak.

Namun, pada paus balin, ini telah berubah menjadi sepasang silinder memanjang yang menyatu membentuk bentuk U, yang membentang hampir di seluruh panjang laring.

“Ini mungkin untuk menjaga jalan napas tetap terbuka ketika mereka harus mengeluarkan sejumlah besar udara selama melakukan pernapasan permukaan yang kuat," jelas penulis studi Profesor Tecumseh Fitch dalam sebuah pernyataan.

“Kami menemukan bahwa struktur berbentuk U ini mendorong bantalan lemak besar di bagian dalam laring. Ketika paus mendorong udara dari paru-parunya melewati bantalan ini, ia mulai bergetar dan menghasilkan suara bawah air dengan frekuensi sangat rendah,” tambah rekan penulis Profesor Coen Eleman.

Bukan hanya kemampuan vokal dan pendengarannya yang membuat paus biru mengesankan. Mahluk ini pun kembali dinobatkan sebagai hewan terberat yang pernah hidup di Bumi.

Baca juga: Kehidupan Ikan Remora yang Numpang Pada Paus Biru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com