Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Hepatitis Akut Misterius di Indonesia, Ini Upaya Mitigasi Penularannya

Kompas.com - 11/05/2022, 17:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, dilaporkan meningkat di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, ada 15 dugaan kasus hepatitis akut misterius yang tercatat hingga Senin (9/5/2022).

Jumlah kasus meningkat, lantaran Kemenkes sebelumnya mengungkapkan ada empat kasus dugaan penularan hepatitis akut misterius di Indonesia.

Sejauh ini, 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di sejumlah wilayah antara lain DKI Jakarta (11), Jawa Barat (1), Jawa Timur (1), Sumatera Barat (1), Bangka Belitung (1).

Adapun diduga hepatitis akut menyerang anak usia di bawah 16 tahun ini, masih diteliti lebih lanjut guna mengidentifikasi jenis virus.

"Tentunya masih harus diperiksa lagi dengan pemeriksaan atau tes jenis varian dari hepatitisnya, karena hepatitis akut berat itu bukan disebabkan oleh (virus) hepatitis yang selama ini kita kenal yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E," ujar Juru Bicara Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Ia menambahkan, sebanyak lima pasien meninggal dunia dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Barat. Sementara itu, pasien lainnya masih dalam masa perawatan di rumah sakit.

Baca juga: 15 Anak Diduga Terinfeksi Hepatitis Akut, Kemenkes: Masih Dilakukan Pemeriksaan

Upaya mitigasi penularan hepatitis akut misterius

Kemenkes mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan hepatitis akut yang melanda dunia, sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kejadian luar biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia.

Akan tetapi, saat ini Nadia belum dapat memastikan apakah penyakit itu akan menjadi ancaman di Indonesia. Sebab, masih diperlukan penelitian mengenai perkembangan dari penyakit hepatitis akut yang menyerang anak-anak.

"Kita belum tahu apakah nanti khususnya penyakit ini akan berkembang seperti apa kita akan menunggu perkembangannya," jelas Nadia.

"Tapi ini hanya berupa kewaspadaan bukan situasi pandemi seperti Covid-19. Jadi bukan terjadi seperti pandemi yang kita alami terkait pandemi Covid-19," lanjut dia.

Pihaknya pun tengah melakukan investigasi terhadap beberapa kasus yang diduga sebagai hepatitis akut, termasuk pada pasien anak yang dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi penyakit ini.

"Ini (masih) kewaspadaan, Untuk mitigasinya (penularan hepatitis akut misterius anak) meningkatkan kewaspadaan, mendeteksi dini, surveillance (pengawasan) diaktifkan untuk penyakit kuning, itu yang kita lakukan," tutur Nadia.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Serang Anak-anak, Pahami Gejala dan Antisipasinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com