KOMPAS.com - Heat stroke atau serangan panas adalah suatu bentuk hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas.
Heat stroke ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertainya termasuk perubahan fungsi sistem saraf.
Tidak seperti kelelahan akibat panas, bentuk hipertermia lain yang tidak terlalu parah, heat stroke adalah keadaan darurat medis yang seringkali berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Dilansir dari Medicine Net, tubuh secara normal menghasilkan panas sebagai hasil metabolisme dan biasanya mampu menghilangkan panas dengan radiasi panas melalui kulit atau dengan penguapan keringat.
Namun, dalam panas yang ekstrem, kelembapan tinggi, atau aktivitas fisik yang berat di bawah matahari, tubuh mungkin tidak dapat menghilangkan panas secara memadai dan suhu tubuh naik hingga 41,1 C atau lebih tinggi.
Baca juga: Kenapa Suhu Sekarang Panas?
Penyebab lain dari heat stroke adalah dehidrasi. Orang yang mengalami dehidrasi mungkin tidak dapat berkeringat cukup cepat untuk membuang panas, yang menyebabkan suhu tubuh meningkat.
Adapun individu yang paling rentan (berisiko) terhadap heat stroke adalah bayi, orang tua, atlet, dan orang yang bekerja di luar ruangan.
Dilansir dari WebMD, gejala heat stroke yang khas adalah suhu inti tubuh di atas 41 C.
Selai itu, pingsan juga merupakan tanda pertama heat stroke. Berikut adalah gejala heat stroke lainnya:
Baca juga: Bumi Makin Panas, Suhu Tahunan Diperkirakan Naik 1,5 Derajat Celsius
1. Sakit kepala berdenyut
2. Pusing
3. Kurang berkeringat meskipun panas
4. Kulit merah, panas, dan kering
5. Kelemahan atau kram otot
6. Mual dan muntah