Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bintang Paling Panas Memiliki Suhu Permukaan 35 Kali Lebih Tinggi dari Matahari, Apa Itu?

Kompas.com - 16/04/2022, 16:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Suhu bintang dapat bervariasi. Warna bintang adalah petanda rendah atau tingginya suhu bintang.

Bintang merah adalah bintang dengan suhu paling dingin, bintang kuning lebih panas dari bintang merah, dan bintang biru adalah bintang yang paling panas.

Dilansir dari Universe Today, jika bintang berwarna merah, ini berarti suhu permukaannya sekitar 2.226,85 derajat Celcius. 

Sebagai perbandingan, Matahari, yang terlihat berwarna putih dari luar angkasa, memiliki suhu permukaan sekitar 5.726,85 derajat Celcius. 

Sebuah bintang tampak berwarna biru, dan menjadi bintang yang paling panas, jika suhu permukaannya mencapai di atas 9.726,85 derajat Celcius atau lebih.

Baca juga: Teleskop Hubble Deteksi Bintang Terjauh, Jaraknya 28 Miliar Tahun Cahaya

Apa bintang yang paling panas?

Semakin cepat sebuah bintang membakar bahan bakarnya, semakin pendek umurnya. Ini berlaku untuk bintang Wolf-Rayet.

Bintang-bintang ini tidak hanya membakar dengan sangat panas dan terang, tetapi angin bintang mereka juga meledakkan banyak bahan bakar potensial ke ruang angkasa. 

Dilansir dari Astronomy.com, bintang yang paling panas yang diketahui adalah WR 102. 

Ini adalah salah satunya bintang Wolf-Rayet yang memiliki suhu permukaan lebih panas 35 kali dari Matahari. 

Bintang Wolf-Rayet hadir dalam berbagai tipe. Bintang paling masif, RMC 136a1, memiliki tipe spektral WN, yang berarti kaya akan nitrogen terionisasi sebagai hasil dari konversi hidrogen menjadi helium dengan cepat di intinya yang berapi-api melalui siklus CNO. 

Baca juga: Mengapa Bintang Berkelap-kelip di Langit Malam?

Namun, bintang terpanas, WR 102, adalah Wolf-Rayet tipe WO yang sangat langka, yang merupakan bintang tahap akhir yang permukaannya sangat kaya akan oksigen terionisasi.

Para astronom hanya mengetahui sekitar 10 bintang Wolf-Rayet tipe WO di seluruh alam semesta. 

Bahkan, untuk bintang Wolf-Rayet, WR 102 memiliki angin bintang yang kuat. 

Saat ini, angin bintang WR 102 bertiup sekitar satu massa Matahari dari permukaan bintang setiap 100.000 tahun. 

Itu berarti WR 102 kehilangan massa beberapa ratus juta kali lebih banyak setiap tahun dibandingkan Matahari. 

Baca juga: Pertama Kali, Astronom Temukan Molekul Organik Terbesar di Sekitar Bintang Muda

Meskipun itu mungkin tidak cukup banyak untuk bintang masif, perlu diingat bahwa pada tingkat ini, WR 102 akan benar-benar hilang dalam waktu kurang dari 2 juta tahun. 

Para astronom tertarik pada bintang WR 102 bukan hanya karena suhu permukaannya yang sangat tinggi dan waktu kehilangan massa yang cepat, tetapi juga karena WR 102 adalah bintang kandidat utama untuk menjadi supernova dalam waktu yang relatif dekat. 

Dalam makalah tahun 2015 yang mengeksplorasi berapa banyak waktu yang tersisa dari berbagai jenis Wolf-Rayets WO sebelum meledak sebagai supernova, WR 102 ditemukan memiliki prognosis terburuk. 

Penulis makalah mengatakan, WR 102 adalah bintang pembakaran helium pasca-inti dan memiliki sisa masa hidup kurang dari 2.000 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com