Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Hepatitis Akut Misterius Serang Anak-anak, Pahami Gejala dan Antisipasinya

Kompas.com - 10/05/2022, 19:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 


Oleh: Kambang Sariadji

BELUM reda pandemi Covid-19, dunia kembali menghadapi tantangan wabah penyakit baru yang menyerang anak-anak: hepatitis akut yang tidak atau belum diketahui penyebabnya (acute hepatitis of unknown aetiology).

Secara global, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 1 Mei, sedikitnya ada 228 kasus hepatitis akut dari 20 negara. Ini belum termasuk laporan tambahan dari 50 kasus yang masih diselidiki. Kasus ini masih akan terus bertambah seiring dengan laporan yang masuk tiap negara ke WHO. WHO telah menyatakan penyakit ini sebagai wabah.

Di Indonesia, kasus dengan gejala serupa kasus tersebut ditemukan pada tiga pasien anak yang meninggal pada akhir April lalu. Per 9 Mei, angkanya meningkat jadi 15 kasus.

Kita perlu mengetahui gejalanya agar segera bisa mengambil tindakan. Di tengah kasus penyakit yang masih diinvestigasi penyebabnya ini, pemerintah pusat dan daerah, asosiasi profesi medis, fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan masyarakat perlu bersiap mengantisipasi datangnya penyakit ini.

Gejala-gejala hepatitis akut misterius

Organisasi Kesehatan dunia (WHO) pada 5 April 2022 menyatakan ada 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui (acute hepatitis of unknown aetiology) yang menimpa anak usia kurang dari 10 tahun di seluruh Skotlandia Tengah.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Ketahui Gejala hingga Cara Mencegahnya

Sebutan acute hepatitis of unknown aetiology dilatari hasil identifikasi laboratorium yang menunjukkan penyakit ini tidak berhubungan ke arah penyakit akibat virus hepatitis A,B,C,D dan E yang umum terjadi.

Sejak itu timbul kasus kasus lainnya yang serupa.

Pada 8 April 2022, Inggris mengidentifikasi-kan 74 kasus hepatitis akut serupa. Penyakit hepatitis akut ini mempunyai gejala diare, muntah, sakit perut dan kuning (jaundice) dengan peningkatan enzim aspartate transaminase (AST) dan Alanine transaminase (ALT) di atas 500 mikro per liter (u/L) (normal < 32 u/L).

Laporan WHO juga menyatakan proses mencari penyebab hepatitis akut ini dilakukan di luar penyebab hepatitis A,B,C,D dan E. Pengujian laboratorium terhadap virus SARS-CoV-2 dan adenovirus telah terdeteksi dalam beberapa kasus hepatitis akut ini.

Sementara itu Inggris baru-baru ini mengamati peningkatan aktivitas adenovirus, yang bersirkulasi bersama dengan SARS-CoV-2, meski peran virus ini dalam patogenesis penyakit hepatitis ini belum jelas. Tidak ada faktor risiko epidemiologis lain yang telah diidentifikasi hingga saat ini, termasuk perjalanan internasional baru-baru ini.

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Misterius Anak Diduga Disebabkan Adenovirus, Virus Apa Itu?

Secara keseluruhan, penyebab dan asal-usul kasus hepatitis akut ini masih dianggap belum diketahui dan masih dalam proses penyelidikan.

Adenovirus: kecurigaan virus penyebab hepatitis akut

Hepatitis merupakan peradangan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, penggunaan alkohol, racun, obat-obatan, dan kondisi medis tertentu lainnya.

Di Amerika Serikat, penyebab paling umum dari virus hepatitis adalah virus hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.

Dalam kasus hepatitis akut yang terjadi pada anak-anak di Inggris, telah dites laboratorium dengan pendeteksi virus hepatitis A, B, C, D, dan E , hasilnya negatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com