Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Potensi Hujan Lebat akibat 3 Bibit Siklon Tropis | Padi Amphibi | Burung Hantu Aktif di Siang Hari

Kompas.com - 31/03/2022, 07:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Peneliti UGM kembangkan padi amphibi Gamagora

Ketua Tim Peneliti dari Fakultas Pertanian UGM, Dr. Ir. Taryono, dalam keterangan resminya mengatakan bahwa timnya tengah mengembangkan varietas padi "Amphibi".

Pengembangan bibit padi varietas baru ini dilakukan guna menyiasati penurunan produksi padi di Indonesia akibat adanya fenomena perubahan iklim, baik yang disebabkan oleh El Nino maupun La Nina.

Dikembangkannya varietas padi baru ini dapat menyiasati pula masalah alih fungsi lahan sawah ke non-sawah yang semakin meningkat.

Sebab, tercatat pengalihan fungsi lahan dari lahan sawah ke non-sawah telah mencapai 96.512 hektar per tahun.

Varietas padi amphibi dinamai Gamagora yang merupakan kependekan dari Gama Gogo Rancah.

"Gamagora sedang dilakukan uji multilokasi sebanyak 14 lokasi di seluruh indonesia," kata Taryono ditemui di sela-sela peninjauan lokasi uji multilokasi di Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT), Berbah, Kalitirto, Sleman, Minggu (20/3/2022).

Taryono menjelaskan bahwa padi amphibi Gamagora sedang diuji di delapan lokasi sawah dan enam lokasi pada tanah tadah hujan.

Berita populer Sains tentang penelitian varietas baru padi amphibi Gamagora yang dikembangkan peneliti UGM ini, selengkapnya dapat dibaca di sini.

Baca juga: Peneliti UGM Kembangkan Padi Amphibi Gamagora, Apa Itu?

Penemuan viral ikan tapah raksasa

Ahli Peneliti Utama Bidang Ikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Haryono menjelaskan, ikan tapah adalah ikan air tawar asli Indonesia.

Ikan tapah raksasa yang ditemukan warga dengan berat mencapai 65 kg dan menjadi viral di media sosial ini juga dapat ditemukan di negara lain seperti Thailand. Ikan tapah tersebut dapat ditemukan di Indonesia bagian barat, khususnya Sumatera dan Kalimantan.

Menurut Haryono, ikan air tawar ini belum masuk kategori ikan langka di Indonesia dan belum dilindungi.

Penemuan ikan tapah raksasa di Sumatera Utara ini telah menarik perhatian masyarakat dan viral di media sosial.

Namun, selain di Indonesia, habitat ikan ini juga dapat ditemukan di sungai-sungai di berbagai negara Asia, terutama Pakistan, India, Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Afghanistan.

Ikan air tawar ini biasanya ditemukan di sungai besar yang dalam dengan aliran air lambat. Selain itu, bisa juga ditemukan di bendungan dan air tawar lainnya.

Selengkapnya, berita populer Sains tentang penemuan viral ikan tapah raksasa ini dapat disimak di sini.

Baca juga: Penemuan Viral Ikan Tapah Raksasa 65 Kg di Sumut, Ini Penjelasan Ahli

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com