Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2022, 20:31 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua puncak yang menjulang di atas permukaan planet Pluto telah membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun. Namun akhirnya, para ilmuwan mengidentifikasi puncak tersebut sebagai gunung es raksasa.

Beberapa berspekulasi dari penemuan dua puncak di permukaan Pluto ini bisa menjadi gunung es, yang memuntahkan lumpur es dalam jumlah besar, namun tidak ada kaldera.

Pluto adalah planet kerdil di sabuk Kuiper, sebuah cincin benda di luar orbit Neptunus.

Puncak gunung es di planet Pluto itu adalah objek pertama yang ditemukan di sabuk Kuiper, dan tetap menjadi benda terbesar yang diketahui di daerah itu. Setelah Pluto ditemukan pada tahun 1930, ia dinyatakan sebagai planet kesembilan dari Matahari.

Saat ini, analisis lengkap dari gambar dan data topografi menunjukkan bahwa itu bukanlah suatu gunung es. Adapun penemuan ini kembali memunculkan perdebatan, yaitu bagaimana kondisi Pluto yang cukup hangat untuk mendukung aktivitas vulkanik.

Terletak di tepi selatan, lapisan es berbentuk hati yang luas. Muka permukaan yang tidak biasa ini awalnya terlihat melewatinya pada Juli 2015, memberikan gambar close-up pertama dari bekas planet es dan bulan-bulannya.

“Kami langsung tertarik dengan area ini karena sangat berbeda dan terlihat mencolok,” kata salah satu peneliti New Horizons dan wakil ilmuwan proyek di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado Dr Kelsi Singer seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Benarkah Pluto Akan Kembali Menjadi Planet? Ini Kata Ilmuwan

Dalam penemuan gunung es raksasa di permukaan planet Pluto yang telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications tersebut, menuliskan bahwa gundukan raksasa yang lebar terdapat tekstur bergelombang seperti hummocky ini ditumpangkan di atasnya.

“Bahkan di atasnya ada jenis tekstur batu yang lebih kecil,” tutur Singer.

Pada saat itu, gunung berapi es sepertinya menjadi penjelasan yang paling tidak aneh untuk hal ini.

Tidak ada kawah tumbukan dari asteroid atau meteor di dekatnya, yang menunjukkan gundukan dan tekstur bergelombang telah terhapus oleh peristiwa geologis yang relatif baru.

Selain itu, tidak ada bukti lempeng tektonik, penyusun utama pembentukan gunung di bumi. Namun, tim peneliti berhati-hati dalam menyebutnya gunung berapi.

“Ini dianggap sebagai klaim besar untuk memiliki vulkanisme es. Secara teoritis mungkin, tapi tidak ada banyak contoh lain di tata surya, dan semuanya terlihat sangat berbeda, dan tidak terlihat seperti komponen di Pluto," papar Singer.

Sejak gambar pertama dipancarkan kembali pada tahun 2015, lebih banyak lagi kemungkinan-kemungkinannya, bersamaan dengan data komposisi dan topografi objek yang diduga sebagai gunung es raksasa di Pluto.

Baca juga: Sejarah Penemuan dan Ciri-ciri Pluto

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com