KOMPAS.com - Sejak puluhan tahun yang lalu, manusia telah menjelajahi ruang angkasa melalui berbagai misi.
Selama menjalankan misi, para astronaut harus beradaptasi dengan lingkungan yang jauh berbeda dengan di Bumi.
Aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan di Bumi pun menjadi berbeda ketika mereka berada di ruang angkasa.
Misalnya, para astronaut membutuhkan persiapan khusus untuk makanan yang akan mereka konsumsi.
Mereka juga tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan yang mungkin meninggalkan remah-remah.
Baca juga: Bagaimana Cara Astronot Makan di Ruang Angkasa?
Dilansir dari The Franklin Institute, roti adalah salah satau makanan yang tidak boleh dimakan astronaut saat di ruang angkasa.
Roti telah lama dihindari oleh program luar angkasa karena seringkali tidak memiliki struktur dan umur simpan yang dibutuhkan untuk menjadi bekal penjelajahan ruang angkasa.
Selain itu, roti dapat menghasilkan remah-remah yang menjadi tidak terkendali saat mengambang di stasiun luar angkasa.
Sebagai pengganti roti, para astronaut dapat mengonsumsi tortilla.
Selanjutnya, garam, merica, dan rempah atau bumbu lainnya dapat membuat kekacauan dalam gaya gravitasi mikro.
Baca juga: Kenapa NASA Izinkan Astronot Pria Berkarier Lebih Lama Dibandingkan Astronot Wanita? Ini Penyebabnya
Dilansir dari NASA, garam dan merica tersedia tetapi hanya dalam bentuk cair.
Ini karena astronot tidak bisa menaburkan garam dan merica pada makanan mereka di luar angkasa.
Garam dan merica akan hanyut begitu saja sehingga dapat menyumbat ventilasi udara, mencemari peralatan, dan tersangkut di mata, mulut, atau hidung astronot.
Dilansir dari Kennedy Space Center, makanan ruang angkasa biasanya dikemas dalam kemasan plastik atau kaleng.
Untuk mencegah makanan melayang saat dimakan, kemasan makanan memiliki tempelan Velcro sehingga dapat dilekatkan pada nampan atau meja.
Baca juga: Rusia Luncurkan Roket untuk Kirimkan Logistik ke Astronot di Stasiun Luar Angkasa