Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2022, 18:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Enzim pepsin adab enzim yang terdapat dalam lambung dan bertugas mencerna protein seperti yang terkandung dalam daging, telur, biji-bijian, serta produk susu. 

Pepsin adalah bentuk aktif matang dari zymogen (protein tidak aktif) pepsinogen.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, enzim pepsin pertama kali diakui pada tahun 1836 oleh ahli fisiologi Jerman, Theodor Schwann. 

Pada tahun 1929, kristalisasi dan sifat protein enzim pepsin dilaporkan oleh ahli biokimia Amerika, John Howard Northrop dari Institut Penelitian Medis Rockefeller.

Produksi enzim pepsin

Kelenjar di lapisan selaput lendir perut memproduksi dan menyimpan pepsinogen.

Baca juga: Pengertian Enzim Lipase dan Cara Kerjanya

Impuls dari saraf vagus dan sekresi hormonal gastrin dan sekretin merangsang pelepasan pepsinogen ke dalam lambung, di mana ia dicampur dengan asam klorida dan dengan cepat diubah menjadi enzim aktif pepsin. 

Kekuatan pencernaan pepsin paling besar pada keasaman cairan lambung normal, yakni pH 1,5-2,5. 

Fungsi enzim pepsin

Seperti yang telah disebutkan, fungsi enzim pepsin adalah mencerna protein, termasuk protein yang terkandung dalam makanan.

Dalam saluran pencernaan, pepsin hanya memengaruhi sebagian degradasi protein menjadi unit yang lebih kecil yang disebut peptida, yang kemudian diserap dari usus ke dalam aliran darah atau dipecah lebih lanjut oleh enzim pankreas.

Sejumlah kecil pepsin mengalir dari lambung ke aliran darah, di mana ia memecah sebagian besar atau sebagian masih belum tercerna fragmen protein yang mungkin telah diserap oleh usus kecil.

Baca juga: Apa Saja Fungsi Hormon Luteinizing?

Aliran balik kronis pepsin, asam, dan zat lain dari lambung ke kerongkongan membentuk dasar untuk kondisi refluks, khususnya penyakit refluks gastroesofageal dan refluks laringo faringeal. 

Pada refluks laringo faringeal, pepsin dan asam berjalan sampai ke laring, di mana mereka menyebabkan kerusakan pada mukosa laring dan menghasilkan gejala berupa suara serak dan batuk kronis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com