Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti UGM Kembangkan Padi "Amphibi" Gamagora, Apa Itu?

Kompas.com - 30/03/2022, 08:31 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Fenomena perubahan iklim telah menyebabkan berbagai dampak lingkungan, termasuk produksi tanaman pangan seperti padi. Menyiasati hal ini, tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan padi "Amphibi" Gamagora.

Dalam keterangan resminya, Ketua Tim Peneliti dari Fakultas Pertanian UGM, Dr. Ir. Taryono mengungkapkan timnya tengah mengembangkan varietas padi "Amphibi".

Pengembangan varietas padi baru ini dilakukan guna menyiasati penurunan produksi padi di Indonesia akibat adanya fenomena perubahan iklim, baik yang disebabkan oleh El Nino maupun La Nina.

Selain itu, dikembangkannya varietas padi baru ini dapat menyiasati pula masalah alih fungsi lahan sawah ke non-sawah yang semakin meningkat. Tercatat pengalihan fungsi lahan dari lahan sawah ke non-sawah telah mencapai 96.512 hektar per tahun.

Varietas padi amphibi dinamai Gamagora yang merupakan kependekan dari Gama Gogo Rancah.

"Gamagora sedang dilakukan uji multilokasi sebanyak 14 lokasi di seluruh indonesia," kata Taryono ditemui di sela-sela peninjauan lokasi uji multilokasi di Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT), Berbah, Kalitirto, Sleman, Minggu (20/3/2022).

Baca juga: Bangladesh Siap Tanam Varietas Padi Beras Emas, Ini Keunggulannya

Taryono menjelaskan bahwa padi amphibi Gamagora sedang diuji di delapan lokasi sawah dan enam lokasi pada tanah tadah hujan.

Kegiatan uji multilokasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan izin edar dan izin rilis dari varietas padi baru dari Kementerian Pertanian.

Keunggulan padi amphibi Gamagora

Anggota peneliti lainnya Dr. Panjisakti Basunada, S.P., M.P., mengatakan bahwa uji multilokasi tersebut dilakukan juga untuk mendapatkan keunggulan padi dibandingkan dengan varietas padi sejenis yang sudah ditanam di Indonesia.

"Di sini yang akan kita libatkan ada sepuluh calon, ditambah dengan empat pembanding. Dibandingkan dengan kultivar yang sudah eksis, yang disukai petani dan unggul. Paling tidak syarat kultivar bisa lulus menyamai penampilan, menyamai karater yang unggul," jelas Panjisakti.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa sementara ini, keunggulan varietas tanaman padi amphibi Gamagora ini adalah bisa ditanam di lahan persawahan maupun lahan non-sawah.

Baca juga: 5 Fakta tentang Padi Gogo, Varietas Unggul Asli Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com