Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Ruang Angkasa ESA Berhasil Memotret Matahari dari Jarak Dekat, Seperti Apa?

Kompas.com - 29/03/2022, 19:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesawat ruang angkasa Solar Orbiter milik Badan Antariksa Eropa (ESA), disebut berhasil mengambil foto dari cakram dan atmosfer atau korona Matahari secara utuh.

ESA mengumumkan, foto penampakan Matahari itu diambil pada 7 Maret 2022 lalu dengan menggabungkan hasil dari 25 foto yang berbeda. Mereka juga mengunggah foto yang menakjubkan itu di situs resminya.

Seperti dilansir dari Science Alert, Selasa (28/3/2022) foto-foto luar biasa tersebut berhasil diperoleh dengan resolusi tinggi melalui perangkat Extreme Ultraviolet Imager (EUI), yang dimiliki Solar Orbiter.

Masing-masing foto diambil dengan exposure hampir 10 menit, yang harus digabungkan menjadi mosaik untuk menyatukan potret keindahan dari Matahari itu.

Baca juga: Teleskop Surya Terbesar di Dunia Mulai Tugas Pertamanya Amati Matahari

Pada saat itu, jarak antara pesawat ruang angkasa dengan Matahari hanya 75 juta kilometer setara setengah jarak antara orbit rata-rata Bumi dan Matahari. Artinya, pesawat tersebut mengambil foto Matahari dalam jarak yang sangat dekat.

Lantaran resolusinya sangat besar, para peneliti lebih mudah untuk memperbesar hasil foto tersebut dan menganalisis detail halus permukaan matahari, serta korona atau atmosfernya.

Selain itu, mereka juga dapat meneliti beberapa 'tonjolan' Matahari di sekitar tepi cakram yang terkadang mengalami erupsi dan mengeluarkan plasma ke luar angkasa.

Ketika mempelajari Matahari, salah satu cara yang dilakukan ialah dengan mengamati rentang panjang gelombang karena atom yang berbeda memancarkan cahaya berbeda pula.

Selain EUI, perangkat lain seperti Instrumen Spectral Imaging of the Coronal Environment (SPICE) juga dirancang untuk merekam detail dari Matahari. SPICE juga mengumpulkan gambar yang akan menunjukkan penampilan dari Matahari di Tata Surya.

Sementara itu, foto beresolusi tinggi yang diambil oleh Solar Orbiter mungkin dapat membantu memberikan jawaban mengapa suhu yang lebih panas berada jauh dari permukaan Matahari.

Hasil dari pemotretan Matahari juga akan membantu para peneliti agar lebih memahami letusan Matahari. Pasalnya, saat fenomena itu terjadi, tabrakan partikel Matahari dengan medan magnet serta atmosfer Bumi mengakibatkan badai geomagnetik.

Baca juga: Fenomena Ledakan Matahari Berhasil Terekam Kamera Pesawat Ruang Angkasa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com