Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Cerah ke Hujan Lebat, Kenapa Cuaca di Yogyakarta Berubah Drastis?

Kompas.com - 30/03/2022, 18:34 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Sejak beberapa hari lalu sampai hari ini, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diterpa cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang hingga hujan es. Bahkan cuaca di Yogyakarta dapat berubah drastis, dari cerah menjadi tiba-tiba hujan lebat disertai angin kencang. 

Pada 28 Maret 2022, ramai di media sosial Twitter, warganet menunggah kondisi hujan di berbagai daerah di DI Yogyakarta. Salah satunya di Jalan Kaliurang, Yogyakarta yang diterpa hujan yang disertai angin kencang.

Tidak hanya hujan angin di Yogyakarta, bahkan dilaporkan terjadi fenomena hujan es di wilayah Sleman pada hari Senin lalu.

Laporan mengenai cuaca ekstrem di DI Yogyakarta ini tidak berhenti sampai hari itu saja. Sejumlah warga melaporkan kondisi terkini perubahan cuaca di Yogyakarta hari ini, Rabu (30/3/2022).

Kondisi cuaca di sana bisa berubah-ubah, dari cuaca cerah dan terang benderang, bisa berubah menjadi gelap dan bahkan hujan deras disertai angin kencang.

Penyebab perubahan cuaca di Yogyakarta

Prakirawan cuaca BMKG, Tomi Ilham mengatakan bahwa cuaca ekstrem memang masih berpeluang tinggi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di DI Yogyakarta.

Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Potensi Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir

Kondisi cuaca, seperti yang terjadi di Yogyakarta, bisa berubah dengan signifikan, di mana cuaca bisa dari terang mendadak gelap dan hujan deras atau lebat yang dapat disertai angin kencang pun bisa terjadi.

Kondisi cuaca yang berubah dengan signifikan ini disebut juga dengan kondisi cuaca labil.

Tomi menjelaskan, secara umum kondisi cuaca yang cukup labil menunjukkan pola cuaca pada periode transisi, di mana pada pagi hingga siang hari kondisi dominan cerah, namun di sore sampai malam dapat terjadi hujan dalam skala yang lokal.

"Dapat dikatakan pemicunya adalah mulai melemahnya pengaruh cuaca dalam skala regional," kata Tomi kepada Kompas.com, Rabu (30/3/2022).

Adapun pengaruh cuaca dalam skala regional yang dimaksudkan adalah angin monsun yang kemarin menyebabkan musim hujan, dan pemanasan di permukaan oleh matahari, sehingga pertumbuhan awan-awan konvektif yang umurnya atau periode tumbuhnya tidak lama dapat terjadi.

Hal inilah yang menyebabkan kondisi cuaca dapat berubah dalam waktu singkatsingkat,  seperti perubahan cuaca di Yogyakarta yang berubah drastis dari cerah yang terik menjadi hujan lebat disertai angin kencang dengan langit mendung yang gelap. 

Baca juga: Penyebab Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Yogyakarta adalah Awan Cumulonimbus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com