Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prakiraan Cuaca BMKG, Wilayah Ini Berpotensi Hujan Lebat 10 Hari ke Depan

Kompas.com - 08/10/2021, 11:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam 10 hari ke depan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir.

Prakiraan cuaca ekstrem ini dikeluarkan BMKG berdasarkan pertanda masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian III atau 10 hari terakhir di bulan September 2021, sebanyak 11.99 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan dan sebagian besar wilayah masih mengalami musim kemarau.

Tidak hanya itu, memang ada beberapa faktor dinamika atmosfer yang memicu kondisi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia saat ini.

Baca juga: Meski Musim Hujan, BMKG Ungkap Wilayah Indonesia Berpotensi Alami Kekeringan Meteorologis

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, pada periode pekan ini dan potensi beberapa hari ke depan, ada beberapa fenomena gelombang atmosfer teridentifikasi aktif di sekitar wilayah Indonesia termasuk di wilayah Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi Utara, dan sebagian Jawa.

Fenomena gelombang atmoster

Fenomena gelombang atmosfer tersebut adalah Gelombamg Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin yang aktif di sekitar Sumatra Selatan dan Jawa.

Serta, adanya konvergensi angin dan suhu muka laut juga turut berpengaruh terhadap kondisi cuaca ekstrem ini.

Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya.

Berikut penjelasannya:

1. Gelombang Kelvin

Sedangkan, gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudera Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada Madden Jilian Oscilation (MJO), sedangkan pada Kelvin skala harian.

2. Gelombang Rossby

Berbeda dengan gelombang Kelvin, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudra Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.

Sama halnya seperti Gelombang Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah indonesia.

Sehingga, BMKG menegaskan, secara umum kondisi atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia masih cukup basah untuk sepekan ke depan, terutama di wilayah barat dan tengah.

3. Konvergensi

Sementara itu, pola belokan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat mengakibatkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan teridentifikasi masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

4. Suhu muka laut

Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia yang dapat mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan secara regional.

Prakiraan cuaca BMKG

Berdasarkan kondisi yang diuraikan di atas, BMKG memprakirakan potensi hujan sedang-lebat, yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang dalam periode 7-13 Oktober 2021 terdapat di wilayah provinsi berikut.

  • Aceh
  • Kepulauan Riau
  • Bangka Belitung
  • Sumatera Barat
  • Jambi
  • Bengkulu
  • Sumatra Selatan
  • Lampung
  • Jawa Barat
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Utara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 92W, Ini Dampak Cuaca di Indonesia

Untuk itu, memasuki masa peralihan atau transisi (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung dengan melakukan pemeriksaan sarana-prasarana, dan lingkungan di sekitarnya.

Periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk atau danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com