Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Beda Gejala Omicron dan Penyakit akibat Polusi Udara

Kompas.com - 18/02/2022, 08:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Direktur Departemen Lingkungan, Perubahan Iklim dan Kesehatan WHO, Maria Neira dalam pemberitaan Kompas.com edisi 24 September 2021 mengatakan, polusi udara sebagai pembunuh senyap.

Di mana setiap tahunnya sekitar 7 juta kematian di seluruh dunia disebabkan oleh paparan udara kotor dari luar dan di dalam rumah. 

Polusi udara menjadi ancaman lingkungan terbesar bagi kesehatan. Dengan mengurangi kadar polusi udara, negara-negara di dunia dapat mengurangi risiko penyakit stroke, jantung, kanker paru, PPOK, pneumonia, dan asma," jelasnya.

WHO memperkirakan bahwa jutaan kematian disebabkan oleh efek polusi udara, terutama dari penyakit tidak menular.

Baca juga: BMKG Bantah Pernyataan Babe Aldo Soal Pandemi Covid-19 Omicron Ini Pandemi Polusi Udara

 

Sebab, cenderung dampak bagi kesehatannya tidak bisa dirasakan langsung, melainkan penyakit yang dirasakan timbul setelah lamanya waktu terpapar polusi udara buruk tersebut.

Bagian dari polusi udara bukan hanya PM2.5 saja, tetapi ada banyak. Dampak dari polusi udara terhadap kesehatan manusia dapat dibedakan berdasarkan polutan masing-masing.

1. Polutan partikel

Polutan partikel adalah bagian utama dari polusi udara. Partikel ini merupakan partikel-partikel kecil seperti debu.

Kebanyakan partikel polutan terbentuk di daerah perkotaan akibat pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas industri.

Partikel yang berukuran kurang dari 10 mikron, atau yang disebut PM10, berisiko menyebabkan permasalahan pernapasan, termasuk Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA).

Baca juga: Ini Gejala Omicron dari yang Ringan hingga Berat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com