Buaya pohon (Varanus salvadorii) adalah biawak yang ditemukan di New Guinea, yang dapat tumbuh hingga 2,7 meter.
Sebagian besar lebih menyukai lingkungan dataran rendah pulau di dekat pantai, sedangkan beberapa spesies lain diketahui hidup di lingkungan pegunungan hingga ketinggian 650 meter.
Buaya pohon dikenal sangat agresif sehingga dianggap berisiko untuk diburu.
Biawak air (Varanus salvator) memiliki kepala dan leher yang memanjang, tubuh yang relatif berat, ekor yang panjang, dan kaki yang cukup kuat.
Lidah mereka panjang dan bercabang seperti ular. Tubuh biawak dewasa dapat tumbuh hingga 2,7 meter.
Baca juga: Fosil Reptil Modern Nenek Moyang Kadal Ditemukan, Seperti Apa?
Biawak air umumnya adalah karnivora dan sering memakan serangga besar, kadal lain, mamalia kecil, ikan, moluska, dan burung. Kadal ini tidak mengejutkan mangsanya; mereka secara aktif mengejar mangsanya dengan berenang, memanjat, atau berlari mengejar mereka.
Selain menggunakan gigitan, biawak ini juga bisa menggunakan ekornya yang seperti cambuk dan cakarnya yang tajam.
Komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies kadal terbesar yang masih hidup dari keluarga Varanidae.
Hidup di Indonesia, komodo dapat tumbuh hingga 3 meter dan mencapai berat sekitar 135 kg.
Komodo dapat berlari cukup cepat untuk menyerang dan membunuh manusia.
Baca juga: Fosil Reptil Modern Nenek Moyang Kadal Ditemukan, Seperti Apa?
Sejumlah serangan terhadap manusia oleh komodo, baik di alam liar maupun di penangkaran, telah dilaporkan antara tahun 2000 dan 2014.
Namun, bangkai adalah makanan utama mereka, meskipun mereka biasanya menunggu di sepanjang jalur buruan untuk menyergap babi, rusa, dan sapi.
Mereka jarang menangkap mangsa hidup secara langsung karena gigitannya yang berbisa menghasilkan racun yang menghambat pembekuan darah.
Komodo sering menemukan mangsanya dalam proses sekarat atau sesaat setelah kematian.
Diperkirakan mangsa mengalami syok karena kehilangan banyak darah.
Beberapa herpetologis mencatat bahwa trauma fisik gigitan dan masuknya bakteri dari mulut komodo ke luka juga berperan dalam memperlambat dan membunuh mangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.