Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/12/2021, 19:30 WIB

KOMPAS.com - Seorang wanita bernama Amanda Nerstad mengaku bahwa dirinya tidak pernah merokok, tetapi dirinya didiagnosis dokter terkena kanker paru-paru.

Banyak orang menganggap bahwa kanker paru-paru erat kaitannya dengan kebiasaan merokok. Faktanya, kanker dapat menyerang siapa saja, seperti yang dialami Nerstad.

"Sekitar lima tahun yang lalu, ketika saya berusia 39 tahun, saya keluar untuk jogging dan merasa sangat terengah-engah. Saya pikir saya menderita pneumonia," ujar Nerstad, dilansir dari Health, Kamis (2/12/2021).

"Saya pergi ke klinik untuk rontgen, yang menunjukkan paru-paru saya kolaps. Dokter di sana mengatakan bahwa saya harus segera ke UGD," tambahnya.

Baca juga: Pengobatan Kanker Paru Non Small Cell Lung Cancer

Lebih lanjut, dia memaparkan, saat berada di rumah sakit dirinya menjalani serangkaian tes, pemindaian, hingga tindakan operasi untuk mengeringkan paru-parunya.

Kemudian, dokter yang menangani menyebutkan bahwa Nerstad menderita kanker paru-paru stadium 4.

Hal itu tentu sangat mengejutkan bagi ibu dua anak ini, sebab dirinya tidak pernah merokok dan tidak memiliki riwayat kanker dalam keluarga.

"Kanker telah menyebar ke seluruh paru-paru saya, kelenjar getah bening di sekitar dada, bahkan sampai ke bagian punggung dan perut. Dokter bedah mengatakan saya mungkin hanya punya waktu dua pekan hingga sembilan bulan lagi," kata dia.

Didiagnosis terkena kanker langka

Nerstad menjelaskan, seorang ahli onkologi melakukan beberapa pengujian genomik untuk mengamati ratusan mutasi genetik tumor.

Setelah dua pekan menunggu hasil pemeriksaan, para ahli mengindikasikan bahwa wanita asal Tennessee, Amerika Serikat ini menderita kanker paru-paru ALK-positif atau anaplastic lymphoma kinase.

Kanker ALK merupakan salah satu kanker paru-paru langka yang hanya diderita 4 persen dari seluruh kasus.

Sementara itu, kanker ALK-positif dapat disebabkan oleh mutasi genetik pada gen ALK, dan sejauh ini belum ada penjelasan yang rinci mengenai kondisi penyakit tersebut.

"Saya minum pil target terapi dua kali sehari. Setelah saya mulai meminumnya, saya merasa lebih baik. Saat ini, lima tahun (setelah didiagnosis), dokter menyebut saya mengalami respons metabolisme," ujarnya.

Menurut dia, kanker tidak lagi terdeteksi setelah dilakukan pemindaian secara berkala.

"Kanker paru-paru memiliki stigma negatif karena hubungannya dengan merokok, tetapi bukan hanya penyakit orang yang merokok. Saya selalu mengatakan siapa pun dengan paru-paru bisa terkena kanker paru-paru," tegasnya.

Baca juga: Imunoterapi Efektif Lawan Kanker Paru Berbagai Subtipe

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+