Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal dari Bintang yang Jauh Tunjukan Planet Tersembunyi, Apa Itu?

Kompas.com - 13/10/2021, 20:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Para ilmuwan menemukan ledakan bintang terjauh yang secara tak terduga memancarkan sinyal gelombang radio. Sinyal ini mengindikasikan keberadaan planet-planet tersembunyi.

Untuk mencari planet tersebut, Dr. Benjamin Pope dan timnya dari University of Queensland menggunakan teleskop radio paling kuat di dunia, Low Frequency Array (LOFAR) yang terletak di Belanda.

"Kami telah menemukan sinyal dari 19 bintang katai merah jauh, empat di antaranya paling baik dijelaskan oleh keberadaan planet yang mengorbitnya," kata Dr. Pope dilansir dari Phys, Selasa (12/10/2021).

Lebih lanjut Dr Pope mengatakan bahwa ia dan timnya telah lama mengetahui bahwa planet-planet di Tata Surya kita memancarkan gelombang radio yang kuat ketika medan magnetnya berinteraksi dengan angin matahari.

Akan tetapi sinyal radio dari planet-planet di luar Tata Surya kita belum terdeteksi.

Baca juga: Seperti Apa Bentuk Bintang di Langit Malam?

 

"Penemuan (sinyal bintang) ini merupakan langkah penting bagi astronomi radio dan berpotensi mengarah pada penemuan planet di seluruh galaksi," kata dia.

Sebelumnya, para astronom hanya mampu mendeteksi bintang-bintang terdekat dalam emisi radio yang stabil, dan segala sesuatu yang lain di langit radio adalah gas antarbintang, atau eksotika seperti lubang hitam.

Sekarang, para astronom radio dapat melihat bintang tua biasa ketika mereka melakukan pengamatan, dan dengan informasi itu, mereka dapat mencari planet apa pun yang mengelilingi bintang-bintang tersebut.

Tim astronom ini kemudian fokus pada bintang katai merah, yang jauh lebih kecil dari Matahari dan diketahui memiliki aktivitas magnet yang kuat yang mendorong suar bintang dan emisi radio.

Akan tetapi, beberapa bintang tua yang tidak aktif secara magnetis juga muncul, menantang pemahaman konvensional.

Baca juga: Bintang Unik Ini Meluncur Keluar dari Galaksi Bima Sakti

Bintang-bintang yang beraneka ragam dan kaya ini adalah kelompok globular yang sangat besar, kumpulan bintang yang terikat gravitasi yang mengorbit di galaksi Bima Sakti. Bintang-bintang yang beraneka ragam dan kaya ini adalah kelompok globular yang sangat besar, kumpulan bintang yang terikat gravitasi yang mengorbit di galaksi Bima Sakti.

Suar bintang mirip sinyal Jupiter dan bulan Io

Dr Joseph Callingham di Leiden Universitydan ASTRON dan penulis utama penemuan tersebut, mengatakan timnya yakin sinyal-sinyal ini berasal dari koneksi magnetik bintang-bintang dan planet-planet yang mengorbit tak terlihat, mirip dengan interaksi antara Jupiter dan bulannya, Io.

Dr Callingham mengatakan bahwa Bumi kita sendiri memiliki aurora, umumnya dikenal di sini sebagai cahaya utara dan selatan, yang juga memancarkan gelombang radio yang kuat. Aurora ini berasal dari interaksi medan magnet planet dengan angin matahari.

"Tetapi dalam kasus aurora dari Jupiter, mereka jauh lebih kuat karena bulan vulkaniknya Io meledakkan material ke luar angkasa, mengisi lingkungan Jupiter dengan partikel yang mendorong aurora yang sangat kuat," jelas Dr Callingham.

Pemodelan yang dilakukan para ilmuwan ini adalah pemodelan untuk emisi radio dari bintang-bintang versi Jupiter dan Io yang ditingkatkan.

Dengan sebuah planet yang diselimuti medan magnet bintang, yang memasukkan material ke dalam arus besar yang juga memberi daya pada aurora yang terang.

Tim peneliti sekarang ingin memastikan bahwa planet yang kemungkinan tersembunyi ini memang ada.

Baca juga: Hubble Temukan Lagi Gugus Bintang Globular di Konstelasi Scorpio

"Kami tidak dapat 100 persen yakin bahwa empat bintang yang kami pikir memiliki planet memang adalah inang planet, tetapi kami dapat mengatakan bahwa interaksi planet-bintang adalah penjelasan terbaik untuk apa yang kami lihat," kata Dr. Pope.

Namun, pengamatan lanjutan telah mengesampingkan planet yang lebih masif dari Bumi, tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa planet yang lebih kecil tidak akan melakukan ini.

Penemuan planet menggunakan LOFAR hanyalah permulaan, tetapi teleskop hanya memiliki kapasitas untuk memantau bintang yang relatif dekat, hingga 165 tahun cahaya.

Dengan teleskop radio Square Kilometer Array Australia dan Afrika Selatan yang akhirnya dibangun, diharapkan dapat dioperasikan pada tahun 2029.

Teleskop ini, menurut tim ilmuwan, diperkirakan akan dapat menangkap ratusan bintang yang relevan ke jarak yang jauh lebih jauh.

Penelitian tentang sinyal radio yang dipancarkan bintang yang diduga terdapat planet tersembunyi ini telah dipublikasikan di Nature Astronomy.

Baca juga: Bintang Raksasa Dekat Pusat Galaksi Bima Sakti Berkedip, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com