Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2024, 04:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Banyak yang mendeskripsikan Tata Surya hanya terbatas pada 8 planet yang mengorbit Matahari dan planet kerdil Pluto.

Sebenarnya, cakupan tata surya jauh melampaui itu. Di luar orbit planet-planet tersebut, terdapat bentangan ruang yang sangat luas, yang masih dijelajahi oleh para astronom hingga saat ini.

Ujung tata surya

Sebenarnya, tidak mudah menentukan ujung surya. Jika berdasarkan letak planet-planet, bisa dikatakan bahwa adalah Neptunus dan Sabuk Kuiper adalah ujungnya.

Tetapi, jika mengukur tepi medan magnet Matahari, ujungnya adalah heliosfer, dan jika menilai dari titik henti pengaruh gravitasi Matahari, tata surya akan berakhir di Awan Oort. Di luar tepi luar Awan Oort, gravitasi bintang lain mulai mendominasi Matahari.

Baca juga: Komet Setan Seukuran Everest Kembali Kunjungi Tata Surya

Apa itu Sabuk Kuiper?

Para astronom telah menemukan bahwa di luar Neptunus terdapat cincin benda es yang tersisa dari pembentukan Tata Surya, yang dikenal sebagai Sabuk Kuiper. Wilayah ini terbentang antara 30 dan 50 AU (1 AU adalah jarak antara Bumi dan Matahari).

Para ahli teori pertama kali mengusulkan keberadaan Sabuk Kuiper setelah penemuan Pluto oleh Clyde Tombaugh pada tahun 1930.

Sabuk Kuiper mirip dengan sabuk asteroid utama yang ditemukan di antara Mars dan Jupiter karena objeknya terdiri dari material sisa pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.

Namun, Sabuk Kuiper jauh lebih besar dari sabuk asteroid utama, yakni 20 kali lebih lebar dengan massa yang 20 hingga 100 kali lebih besar.

Apa itu heliosfer?

Matahari mengirimkan aliran konstan partikel bermuatan, yang disebut angin Matahari, yang bergerak melewati semua planet sekitar tiga kali jarak ke Pluto sebelum terhalang oleh medium antarbintang.

Baca juga: Apakah 8 Planet di Tata Surya Bisa Sejajar?

Angin Matahari membentuk gelembung raksasa di sekitar matahari dan planet-planetnya, yang dikenal sebagai heliosfer.

Heliosfer bertindak sebagai perisai raksasa, yang melindungi planet-planet dari radiasi kosmik galaksi. Bumi juga dilindungi oleh medan magnetnya sendiri, magnetosfer, yang melindungi kita dari radiasi matahari, partikel kosmik, dan erosi atmosfer oleh angin Matahari.

NASA mempelajari heliosfer untuk lebih memahami fisika dasar ruang di tata surya, yang pada gilirannya, akan memberikan informasi mengenai ruang di seluruh alam semesta serta mengenai apa yang membuat sebuah planet layak huni.

Apa itu Awan Oort?

Awan Oort adalah awan bulat teoretis yang didominasi oleh planetesimal es yang diyakini mengelilingi Matahari pada jarak hingga sekitar 100.000 AU.

Jarak ini menempatkan Awan Oort di ruang antarbintang, di luar Heliosfer Matahari, sehingga ia menentukan batas kosmologis antara tata surya dengan wilayah dominasi gravitasi Matahari.

Baca juga: Apa Planet Paling Terang di Tata Surya?

Awan Oort merupakan reservoir objek trans-Neptunus, meskipun jaraknya ribuan kali lebih jauh dari Matahari kita dibandingkan Sabuk Kuiper dan Scattered Disc.

Awan Oort luar mungkin memiliki triliunan objek yang berukuran lebih besar dari 1 km dan miliaran objek yang berdiameter 20 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com