Seperti Apa Atmosfer Planet Terpanas di Tata Surya?

KOMPAS.com - Venus adalah planet kedua dari Matahari, yang sering disebut kembaran Bumi karena memiliki ukuran, massa, kepadatan, komposisi, dan gravitasi yang mirip. 

Venus bukanlah planet yang paling dekat dengan Matahari, namun atmosfernya yang padat memerangkap panas dalam versi efek rumah kaca yang menghangatkan Bumi. 

Akibatnya, Venus disebut sebagai planet terpanas di tata surya dengan suhu mencapai 471 derajat Celcius. Ini lebih dari cukup untuk melelehkan timah. 

Atmosfer Planet Vekus

Atmosfer Venus tergolong ekstrem. Dengan permukaan terpanas di tata surya, suhu di Venus bahkan lebih panas dibandingkan planet terdalam. 

Atmosfer Venus terdiri dari 96% karbon dioksida, 3% nitrogen, dan 1% gas lainnya. Gas-gas lain ini sebagian besar adalah sulfur dioksida, karbon monoksida, uap air, helium, argon dan neon. 

Baca juga: Mengapa Suhu di Venus Lebih Panas Dibandingkan di Merkurius?

Para peneliti juga menemukan sejumlah kecil oksigen di lapisan tipis atmosfer planet ini, meskipun itu adalah oksigen atom (O), bukan oksigen molekuler (O2) yang kita hirup. 

Sebagai perbandingan, atmosfer Bumi terdiri dari sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya, termasuk argon, karbon dioksida, neon, dan lain-lain.

Karena karbon dioksida sangat padat sehingga atmosfer Venus sekitar 93 kali lebih padat dibandingkan atmosfer Bumi.

Jika seorang astronaut bisa berdiri di permukaan Venus, ia seperti memiliki beban sebuah mobil kecil di setiap inci persegi tubuhnya atau seperti berada di kedalaman 1 kilometer di bawah permukaan laut di Bumi tanpa alat pelindung apa pun.

Dengan demikian, meskipun tidak ada tanda-tanda pasti kehidupan yang terdeteksi di atmosfer Venus, beberapa peneliti berpendapat ada kemungkinan kehidupan ada di iklim yang relatif sedang dan tekanan atmosfer planet yang berkurang. 

Baca juga: Oksigen Telah Terdeteksi di Atmosfer Siang dan Malam di Venus

Meskipun kondisi ini masih lebih parah dibandingkan kondisi di Bumi, beberapa mikroorganisme di Bumi, yang disebut "ekstrofil", hidup dalam kondisi serupa.