Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2023, 11:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Dalam beberapa hal, Planet Venus sangat bertolak belakang dengan Bumi. Beberapa perbedaan itu di antaranya adalah Venus berputar mundur dan memiliki hari yang lebih panjang dibandingkan tahunnya.

Dulunya, Venus mungkin memiliki lautan yang bisa dihuni, seperti Bumi, tapi itu terjadi setidaknya satu miliar tahun yang lalu.

Efek rumah kaca yang tak terkendali mengubah seluruh air di permukaan Venus menjadi uap, yang kemudian bocor secara perlahan ke luar angkasa.

Jadi, jika ditanya apakah permukaan Venus kemungkinan besar dapat menampung kehidupan saat ini, para ahli dapat menjawab singkat dan tegas, “tidak”.

Baca juga: Mengapa Satu Hari di Venus Lebih Lama dari Satu Tahun?

Potensi kehidupan di Venus

Dilansir dari Solar System Exploration NASA, pada ketinggian sekitar 50 km, suhu di Venus berkisar antara 30 hingga 70 derajat Celcius. Pada kisaran suhu tersebut, bahkan pada suhu paling tinggi sekalipun, dapat mengakomodasi kehidupan di Bumi, seperti mikroba “ekstremofil”.

Tekanan atmosfer pada ketinggian tersebut serupa dengan yang ada di permukaan Bumi. Di puncak awan Venus, yang berputar mengelilingi planet ini karena kecepatan angin yang mencapai 360 km per jam, dapat ditemukan menemukan transformasi lain.

Transformasi tersebut berupa garis-garis gelap yang persisten. Para ilmuwan sejauh ini tidak dapat menjelaskan mengapa garis-garis ini tetap utuh, bahkan di tengah angin topan.

Garis-garis itu juga memiliki kebiasaan aneh dalam menyerap radiasi ultraviolet. Penjelasan yang paling mungkin berfokus pada partikel halus, kristal es, atau bahkan senyawa kimia yang disebut besi klorida.

Baca juga: Ilmuwan Bantah Ada Kehidupan di Planet Venus

Meskipun kecil kemungkinannya, hal lain yang dipertimbangkan oleh para ilmuwan yang mempelajari astrobiologi adalah bahwa garis-garis ini mungkin terdiri dari kehidupan mikroba, mirip dengan Venus.

Ahli astrobiologi mencatat bahwa ikatan atom belerang berbentuk cincin, yang diketahui ada di atmosfer Venus, dapat memberikan semacam lapisan bagi mikroba yang akan melindungi mereka dari asam sulfat.

"Jubah" kimia yang berguna ini juga akan menyerap sinar ultraviolet yang berpotensi merusak dan memancarkannya kembali sebagai cahaya tampak.

Beberapa wahana Venera Rusia telah mendeteksi partikel di atmosfer bawah Venus yang panjangnya sekitar satu mikron, yang kira-kira sama besarnya dengan bakteri di Bumi.

Baca juga: Apakah Ada Hujan di Planet Venus?

Meski demikian, tidak satu pun dari temuan ini memberikan bukti kuat tentang keberadaan kehidupan di awan Venus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com