Oleh: Stephanus Ivan Goenawan
PERTANYAAN Airlangga menarik dan mungkin juga menjadi pertanyaan banyak anak lain seusia kamu.
Ketika kita menengadahkan kepala ke atas dan melihat langit pada malam hari, kita bisa melihat bertebaran di langit yang hitam ada bintang-bintang. Mereka adalah titik-titik kecil yang mengeluarkan sinar. Ada bintang yang terlihat besar dan terang. Ada juga bintang yang lebih kecil dan redup.
Sebelum menjawab pertanyaan Airlangga, kita mulai dari hal paling mendasar: apa itu bintang?
Bintang adalah benda langit yang memancarkan panas dan cahaya, hasil reaksi tabrakan partikel-partikel nuklir di dalamnya. Singkatnya, bintang adalah bola api raksasa.
Baca juga: Apa Itu Bintang dan Bagaimana Benda Langit Ini Terbentuk?
Salah satu bintang yang populer adalah Matahari yang setiap hari menyinari Bumi.
Menurut ilmu astronomi, ilmu yang mempelajari benda-benda langit seperti planet, komet dan bintang, ada bintang yang berhenti mengeluarkan panas dan cahaya, karena partikel nuklir di dalam tubuhnya habis. Meski sudah tidak memancarkan cahaya, mereka tetap disebut sebagai bintang.
Astronom pertama yang mencari sekitar 600 bintang di angkasa dengan bantuan teleskop adalah Willian Herschel. Pada 1780, dia menyimpulkan ada sejumlah bintang berkerumun secara tetap ke arah langit tertentu, yaitu di pusat galaksi Bima Sakti.
Galaksi adalah sekumpulan bintang masif (sangat banyak) sekitar miliaran bintang yang terikat oleh gaya gravitasi sangat kuat. Matahari merupakan salah satu bintang yang berada di galaksi Bima Sakti.
Galaksi Bima Sakti adalah galaksi berbentuk spiral yang mempunyai diameter 100 ribu tahun cahaya dan masih dikelilingi halo galaksi – kumpulan bintang individu, debu, dan gas yang mengelilingi galaksi – yang terentang sepanjang 500 ribu tahun cahaya.
Halo pada galaksi Bima Sakti ini berisi bintang-bintang penjelajah sisa hasil dari tabrakan galaksi-galaksi kecil pembentuk galaksi Bima Sakti.
Astronom dari Amerika Serikat John Bochanski dan timnya telah menemukan dua bintang paling jauh di ujung galaksi Bima Sakti.
Kedua bintang yang sangat jauh itu diberi nama ULAS J0744+25 dan ULAS J0015+1.
Baca juga: Bintang Unik Ini Meluncur Keluar dari Galaksi Bima Sakti
Jarak kedua bintang tersebut dari Bumi sekitar lima kali lebih jauh daripada Awan Magellan Kecil yang merupakan satelit Bima Sakti.
Jaraknya berturut-turut adalah 775 ribu tahun cahaya dan 900 ribu tahun cahaya. Secara sederhana, 1 tahun cahaya sama dengan jarak sejauh 9,461 × 1015 meter, ini setara dengan 236 juta kali keliling Bumi.