Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinosaurus Punya Tumor dan Tulang Ekor Patah, Tapi Bisa Bertahan, Kok Bisa?

Kompas.com - 01/08/2021, 09:31 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

"Kami tidak dapat menghitung berapa lama ia (dinosaurus) ini hidup setelah itu, yang berarti ia bisa bisa hidup selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun," kata penulis utama studi Penélope Cruzado-Caballero, seorang ilmuwan di Institut Penelitian Paleobiologi dan Geologi untuk Dewan Riset Ilmiah dan Teknis Nasional Argentina (CONICET) dalam sebuah pernyataan.

Fosil dinosaurus yang diamati ini merupakan keluarga dari spesies hadrosaurus yakni Bonapartesaurus rionegrensis yang memiliki panjang sekitar 9 meter. Dinosaurus pemakan tumbuhan ini dikenal karena mulutnya yang lebar seperti paruh bebek.

Hadrosaurus adalah ornithischia besar dan kebanyakan bipedal, atau dinosaurus berpinggul burung, yang hidup selama bagian akhir periode Cretaceous (sekitar 145,5 juta hingga 65,5 juta tahun yang lalu) di Amerika, Asia, dan Eropa.

Beberapa spesies hadrosaurus memakai lambang hiasan di tengkorak mereka, yang mungkin telah digunakan untuk komunikasi.

Ahli paleontologi tidak tahu apakah Bonapartesaurus memiliki jambul, sebab kerangka yang ditemukan dan dianalisi tersebut kehilangan tengkoraknya.

Baca juga: Dinosaurus Kecil Seukuran Ayam Ini Punya Penglihatan Sangat Tajam

 

"Akan tetapi yang menarik perhatian mereka adalah tungkai belakang kiri dinosaurus, di mana pertumbuhan tulang yang besar memberi kaki penampilan seperti kembang kol," kata Cruzado-Caballero dalam pernyataannya.

Penulis penelitian tidak menemukan patah tulang ketika mereka memeriksa benjolan tulang yang menonjol, tetapi CT scan menunjukkan kepadatan tulang berkurang dan jaringan tulang yang rusak di daerah sekitarnya, menunjukkan bahwa benjolan itu adalah tumor.

Dinosaurus dalam kelompok ini berjalan dengan sebagian besar berat badan mereka pada jari kaki mereka, dan mereka memiliki bantalan kaki yang tinggi.

Bantalan ini, para peneliti melaporkan, bisa menjadi bantalan kaki Bonapartesaurus, dan cederanya, seperti yang terlihat, mungkin tidak menyebabkan pincang.

Pemindaian yang mereka lakukan terhadap fosil ini juga mengungkapkan petunjuk pertama retakan pada dua tulang ekor dan infeksi berikutnya pada tulang di sekitarnya. Patah tulang seperti ini bisa terjadi karena hadrosaurus diinjak-injak, dihantam benda, diserang predator, atau hanya karena stres lari.

"Ini semua adalah hipotesis yang bagus, tetapi kami tidak dapat menentukan mana yang lebih mungkin," tulis para ilmuwan dalam studi tersebut.

Baca juga: Lebih Ganas dari T-Rex, Dinosaurus Predator Ini Ditemukan di Argentina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com