Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Turunkan Kasus Kematian Pasien Covid-19 yang Melakukan Isoman di Rumah

Kompas.com - 30/07/2021, 21:15 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

2. Dirikan shelter perawatan

Selanjutnya, dengan kondisi pasien Covid-19 yang sudah overload saat ini, harusnya pemerintah dengan sigap mendirikan shelter-shelter sebagai tambahan ruang perawatan, selain rumah sakit.

Shelter-shelter bisa diperuntukkan terutama bagi pasien yang bergejala tidak ringan dan harus segera mendapatkan perawatan yang semestinya.

"Makanya harus cepat didirikan shelter-shelter untuk tambahan tempat perawatan," tegas Daeng.

Baca juga: Apa Itu Kasus Probable Covid-19? Sering Tak Tercatat Dalam Data Kematian

3. Atasi kelangkaan obat dan oksigen

Seperti kita ketahui, masyarakat di sejumlah daerah beberapa waktu lalu, bahkan hingga saat ini masih kerap mengeluhkan susahnya mencari obat dan juga tabung oksigen untuk keluarganya yang membutuhkannya akibat sakit Covid-19.

Jika kelangkaan ini tidak segera di atasi dengan baik dan bijak oleh pemerintah, maka pasien dengan gejala atau keluhan berat bisa semakin parah dan meningkatkan risiko kematian.

Oleh sebab itu, solusi ketiga yang diberikan Daeng adalah pemerintah harus segera mengatasi kelangkaan obat dan oksigen bagi pasien Covid-19 yang membutuhkan.

"Kemudian juga segera atasi kelangkaan obat dan oksigen (untuk pasien Covid-19)," tuturnya.

4. Perawatan isoman diperketat

Ketua Departemen Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas), Irwandy, SKM, MScPH MKes mengatakan, untuk ke depannya perawatan isoman harus lebih diperketat lagi.

Di lapangan, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang merasa takut untuk mengungkapkan kepada lingkungan sekitarnya, bahwa mereka sedang terinfeksi dan sedang melakukan isolasi mandiri. Ini karena stigma negatif yang masih melekat di masyarakat.

"Saya kira ke depannya, isolasi mandiri ini harus benar-benar diperketat," tegas Irwandy.

Dia berkata, pemerintah harus memastikan bahwa mereka yang melakukan isolasi mandiri benar-benar layak, baik itu dari segi kondisi kesehatan, rumah tempat isolasi, hingga dukungan keluarga dan lingkungan sosial. 

"Dan harus ada sistem untuk dapat memonitor mereka secara terus menerus," ujar Irwandy.

5. Isolasi terpusat

Namun, jika pemerintah pusat atau pemerintah daerah tidak mampu memastikan hal tesebut, Irwandy menyarankan untuk mengisolasi pasien bergejala ringan dan tidak bergejala secara terpusat. 

"Ini akan lebih efektif dan aman untuk ditempuh demi mencegah semakin banyaknya kasus kematian, serta membantu mengurangi pemakaian tempat tidur rumah sakit," kata Irwandy.

Dia mengingatkan, tugas pemerintah pusat saat ini memastikan bahwa tempat isolasi terpusat yang dikembangkan oleh pemerintah daerah saat ini benar-benar telah sesuai standar kelayakan, kenyamanan, dan keamanan, baik bagi pasien, petugas kesehatan, dan masyarakat.

Baca juga: Syarat Rumah yang Bisa Dipakai Isolasi Mandiri Menurut Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com