Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kadal Bisa Terhindar dari Kematian Akibat Ular Berbisa ?

Kompas.com - 02/04/2024, 18:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Universitas Queensland telah menjelaskan bagaimana beberapa kadal telah berevolusi memiliki kemampuan untuk melawan racun dari ular berbisa.

Sebagai informasi, beberapa kadal suka memangsa ular, hal ini masuk akal karena mereka sering kali tinggal di wilayah yang sama.

Baca juga: Mengenal Monster Gila, Kadal Berbisa yang Tewaskan Pria di Colorado

Namun pola makan seperti ini memiliki risiko tersendiri karena beberapa ular berbisa.

Sehingga dalam kasus tersebut, punya resistensi terhadap racun merupakan keuntungan sekaligus dapat menjadi penentu antara hidup dan mati seekor kadal.

Untuk mengetahuinya, peneliti pun mengekplorasi bagaimana kadal menangani racun dengan mempelajari 27 spesies kadal varanid (25 di antaranya berasal dari Australia), dan menemukan cerita yang jauh lebih kompleks dari yang mereka bayangkan.

Resistensi bisa ular

Mengutip IFL Science, Rabu (27/3/2024) kadal telah mengembangkan dua metode perlawanan bisa yang sangat berbeda.

Misalnya saja pada komodo yang mengandalkan kulit mereka yang tebal.

Kulit itu cukup untuk melindungi mereka dari gigitan ular, sementara gigi besarnya digunakan untuk memotong-motong ular dengan cepat.

“Penemuan ini menunjukkan bahwa ukuran dan pertahanan mekanis dapat mengurangi kebutuhan akan ketahanan terhadap bahan kimia, evolusi lebih mengutamakan otot dibandingkan biokimia,” tulis peneliti dalam makalahnya.

Sedangkan kadal yang lebih kecil, tidak memiliki kemampuan seperti itu, jadi mereka mengembangkan pertahanan biokimia.

Tim peneliti menemukan beberapa kadal mengembangkan saraf yang kurang rentan terhadap neurotoksin ular.

Dalam kasus resistensi neurotoksin, waktu respon saraf menjadi lebih lambat.

Baca juga: Fakta-fakta Racun Komodo, Salah Satu Kadal Paling Berbahaya

Akibatnya, ketika kadal kecil berada di tempat yang tidak banyak ular, mereka dengan cepat kehilangan daya tahan untuk melawan bisa ular.

Hal tersebut terjadi ketika kadal berpindah ke tempat di mana kadal merasa aman, seperti pepohonan atau di luar jangkauan ular.

Sementara ketika kadal berada dalam jarak dekat dengan ular, mereka kembali mengembangkan perlawanan terhadap bisa ular.

"Adaptasi yang rumit ini telah menghasilkan keuntungan dan kerugian dari waktu ke waktu dan menunjukkan bahwa evolusi tidak selalu menuju ke satu arah," ungkap peneliti.

Di sisi lain, ular juga terus menerus mengembangkan racun baru yang dapat mengatasi resistensi kadal terhadap bisa mereka, sehingga menciptakan senjata biologis.

Studi ini dipublikasikan di International Journal of Molecular Sciences.

Baca juga: Trik Kadal Hadapi Serangan Semut Api, Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com