Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja yang Harus Diperiksa saat Isolasi Mandiri?

Kompas.com - 17/07/2021, 19:45 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Pasien positif Covid-19 yang bergejala ringan maupun tanpa gejala diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

Isolasi mandiri ini dilakukan agar orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak menularkan virus pada orang-orang yang sehat di sekitarnya.

dr. Nila Kartika Ratna, Sp.P, dokter spesialis paru, mengatakan bahwa orang yang positif Covid-19 dan memaksa untuk tetap beraktivitas sangat berisiko menularkan penyakit.

“Tapi, kalau kita isolasi mandiri, kita memutus rantai penularan tersebut,” ujar dr. Nila dalam webinar edukasi bertajuk “Manajemen Karantina atau Isolasi Mandiri di Rumah dan Peran Nutrisi, Suplemen Vitamin – Mineral, Herbal, serta Laihan Pernapasan”, Sabtu, 17 Juli 2021.

Saat menjalani isolasi mandiri, kondisi pasien Covid-19 harus terus dipantau. Perhatikan setiap gejala yang dialami dan cek kondisinya secara berkala.

Baca juga: Obat yang Harus Dihindari Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri di Rumah

Menurut dr. Nila, jika seseorang mengalami gejala demam, batuk, nyeri tenggorokan, ia masih termasuk bergejala ringan.

Ketika pasien Covid-19 sudah mengalami gejala sesak napas atau saturasi oksigennya rendah, ia termasuk dalam kelompok gejala serius yang harus segera mendapatkan penanganan.

Di sisi lain, dr. Nila menyarankan beberapa hal dari pasien Covid-19 yang sebaiknya diperiksa secara berkala.

“Sebenarnya ada cek nadi, tekanan darah, cek suhu tubuh, napas, dan saturasi. Dari sekian banyak ini, yang mana sih yang paling penting? Menurut saya, yang paling penting adalah mengecek saturasi dan napas,” jelasnya.

“Kalau misalnya, saturasinya di bawah 93 berarti menunjukkan gejala berat. Kalau masih di atas 9, kan normalnya ini 95-99, sudah ada sesak, itu masuk dalam gejala sedang,” lanjut dr. Nila.

Baca juga: Selesai Isolasi Mandiri, Apakah Perlu Tes Swab PCR Lagi?

Penyakit Covid-19 dengan berbagai tingkatan gejalanya ini harus diwaspadai, mengingat kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang belum juga membaik.

dr. Nila pun mengingatkan masyarakat bahwa saat ini angka kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus naik, meski saat ini pemerintah tengah menerapkan kebijakan PPKM Darurat di wilayah Jawa dan Bali.

“Hari ini kita sudah mencapai angka 2.780.803 terkonfirmasi dan kasus aktifnya 504.915. Walaupun kasus yang sembuh 2.20.491, kita perlu melihat juga ternyata kasus yang meninggal juga banyak, 71.397,” papar dr. Nila.

Untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19, selain disiplin menerapkan protokol kesehatan, masyarakat juga harus membentengi diri dengan vaksinasi Covid-19 sehingga risiko sakit parah akibat penyakit ini dapat diminimalisasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com