Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Bawang Putih, Termasuk Kaitannya sebagai Pengusir Vampir

Kompas.com - 14/06/2021, 20:40 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Selama ribuan tahun, bawang putih telah dimanfaatkan sebagai bumbu untuk menambah rasa pada masakan, mengobati infeksi, hingga diyakini dapat mengusir vampir.

Bawang putih adalah umbi yang dapat dimakan dari tanaman dalam keluarga lily dan asli Asia Tengah.

Selain membuat makanan terasa lebih enak, secara tradisional, bawang putih juga sering digunakan untuk tujuan kesehatan, seperti yang dilakukan orang Mesir, Yunani, Romawi, Cina, dan Jepang.

Baca juga: 8 Obat Alami untuk Sakit Tenggorokan, Bisa Pakai Bawang Putih

Bukan hanya itu, ada lima fakta lain terkait bawang putih. Berikut di antaranya:

1. Asal-usul dongeng bawang putih pengusir vampir

Sementara menurut Eric Block, seorang profesor emeritus kimia terkemuka di University at Albany State University of New York dan penulis Garlic and Other Alliums: The Lore and the Science, hubungan dongeng antara vampir dan bawang putih tampaknya berkaitan dengan allicin, senyawa belerang utama yang dilepaskan ketika siung bawang putih dipotong.

"Alasan keberadaan senyawa belerang dalam bawang putih adalah untuk memungkinkan umbi bawang putih bertahan di tanah, di mana ia dikelilingi oleh predator mikroskopis dan lebih besar," kata Block.

"Senyawa bau dan terbakar yang dilepaskan saat siung bawang putih diganggu, berfungsi untuk mencegah serangan lebih lanjut," lanjutnya.

Sebagian orang Eropa abad pertengahan percaya, bahwa vampir -- peminum darah fiktif yang mendominasi genre horor -- diciptakan oleh penyakit darah, sehingga orang-orang membawa bawang putih, karena berpikir itu adalah antibiotik kuat yang bisa membunuh monster.

Melansir CNN, menurut Museum Sejarah Alam Carnegie, kemungkinan porfiria atau kelainan darah menjadi sumber keyakinan ini.

Porfiria adalah sekelompok gangguan yang ditandai oleh enzim yang rusak yang dibutuhkan tubuh kita untuk membuat heme, senyawa merah tua yang mengandung zat besi, yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Komplikasi gangguan darah tersebut dapat membuat kulit pucat dan gusi mengecil, yang dapat membuat gigi terlihat lebih besar.

Bawang putih dan sinar matahari dapat memperburuk gejala, sehingga penderita porfiria harus menghindarinya – yang mana ini adalah kebiasaan yang oleh sebagian orang dikaitkan dengan vampirisme.

Dengan mendapatkan darah manusia, vampir (atau orang dengan porfiria) secara teoritis dapat mengisi kembali simpanan heme mereka. Demikian menurut sebuah makalah tahun 2014 yang diterbitkan di QJM: An International Journal of Medicine.

Baca juga: 7 Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan yang Telah Terbukti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com