Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Bawang Putih, Termasuk Kaitannya sebagai Pengusir Vampir

Bawang putih adalah umbi yang dapat dimakan dari tanaman dalam keluarga lily dan asli Asia Tengah.

Selain membuat makanan terasa lebih enak, secara tradisional, bawang putih juga sering digunakan untuk tujuan kesehatan, seperti yang dilakukan orang Mesir, Yunani, Romawi, Cina, dan Jepang.

Bukan hanya itu, ada lima fakta lain terkait bawang putih. Berikut di antaranya:

1. Asal-usul dongeng bawang putih pengusir vampir

Sementara menurut Eric Block, seorang profesor emeritus kimia terkemuka di University at Albany State University of New York dan penulis Garlic and Other Alliums: The Lore and the Science, hubungan dongeng antara vampir dan bawang putih tampaknya berkaitan dengan allicin, senyawa belerang utama yang dilepaskan ketika siung bawang putih dipotong.

"Alasan keberadaan senyawa belerang dalam bawang putih adalah untuk memungkinkan umbi bawang putih bertahan di tanah, di mana ia dikelilingi oleh predator mikroskopis dan lebih besar," kata Block.

"Senyawa bau dan terbakar yang dilepaskan saat siung bawang putih diganggu, berfungsi untuk mencegah serangan lebih lanjut," lanjutnya.

Sebagian orang Eropa abad pertengahan percaya, bahwa vampir -- peminum darah fiktif yang mendominasi genre horor -- diciptakan oleh penyakit darah, sehingga orang-orang membawa bawang putih, karena berpikir itu adalah antibiotik kuat yang bisa membunuh monster.

Melansir CNN, menurut Museum Sejarah Alam Carnegie, kemungkinan porfiria atau kelainan darah menjadi sumber keyakinan ini.

Porfiria adalah sekelompok gangguan yang ditandai oleh enzim yang rusak yang dibutuhkan tubuh kita untuk membuat heme, senyawa merah tua yang mengandung zat besi, yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Komplikasi gangguan darah tersebut dapat membuat kulit pucat dan gusi mengecil, yang dapat membuat gigi terlihat lebih besar.

Bawang putih dan sinar matahari dapat memperburuk gejala, sehingga penderita porfiria harus menghindarinya – yang mana ini adalah kebiasaan yang oleh sebagian orang dikaitkan dengan vampirisme.

Dengan mendapatkan darah manusia, vampir (atau orang dengan porfiria) secara teoritis dapat mengisi kembali simpanan heme mereka. Demikian menurut sebuah makalah tahun 2014 yang diterbitkan di QJM: An International Journal of Medicine.

2. Kandungan allicin dalam bawang putih

Allicin dalam bawang putih juga merupakan senyawa paling potensial yang memiliki manfaat kesehatan, yang selama ini dikaitkan dengan bawang putih.

Beberapa penelitian kecil menunjukkan, bahwa bawang putih dapat membantu sedikit meningkatkan tekanan darah, kolesterol, fungsi kekebalan tubuh, pencegahan kanker tertentu, dan meredakan stres oksidatif - ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan penyakit seperti kanker, Alzheimer dan diabetes.

Pada dosis tinggi, senyawa bawang putih dilaporkan membantu melindungi organ dari keracunan logam berat.

Sebuah penelitian selama empat minggu terhadap karyawan pabrik aki mobil menemukan, bahwa bawang putih mengurangi kadar timbal dalam darah sebesar 19%.

Alan Slusarenko, seorang profesor fisiologi tanaman di RWTH Aachen University, Jerman mengakui ada banyak cerita rakyat tentang efek kesehatan yang didapat dari bawang putih, tapi memang belum ada data dari uji klinis terkontrol.

Beberapa penelitian tidak meyakinkan, karena penelitian tersebut telah menggunakan bawang putih dengan dosis sangat tinggi, terkonsentrasi atau diberikan dalam bentuk allicin yang distabilkan.

Beberapa peneliti telah menstabilkan allicin, sehingga ketika bawang putih masuk ke dalam tubuh, saluran pencernaan harus memecahnya dan menetralkannya sebelum hati mengambil alih untuk membawa limbah dan membantu aliran darah menyerap nutrisi.

“Oleh karena itu, peluang untuk benar-benar mencapai sel di suatu tempat di dalam tubuh sangat kecil," kata Block.

3. Tak mudah mengubah allicin menjadi obat yang bermanfaat

Block melanjutkan, masalah besarnya adalah bagaimana mengambil senyawa allicin, dengan sifat luar biasa yang ditujukan dalam sel manusia dan membuatnya menjadi obat yang berguna.

"Mencoba menerjemahkannya menjadi obat telah terbukti sangat, sangat menantang, dan telah menyebabkan banyak perusahaan - yang mencari uang - membuat klaim palsu berdasarkan aktivitas senyawa ini dalam sel," ungkap Block.

Slusarenk menambahkan, allicin akan hancur saat dimasak, dan suplemen yang dijual bebas umumnya tidak memiliki kandungan allicin.

“Dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS tidak mengatur soal suplemen makanan, jadi pengiklan dapat mengatakan apa pun yang mereka inginkan," kata Block.

4. Efek samping bawang putih

Mengingat masalah ini, Anda mungkin berpikir bahwa cara terbaik adalah makan bawang putih mentah untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.

Namun, Block menegaskan, ini bukan ide yang baik karena beberapa alasan. Salah satunya karena allicin adalah senyawa yang sangat kuat, sehingga makan bawang putih mentah dapat menyebabkan iritasi parah dan luka bakar.

Semakin lambat metabolisme seseorang, semakin besar kemungkinan mereka mengalami efek samping seperti ruam, mulas, iritasi lambung, dan luka bakar di kerongkongan atau saluran pencernaan.

“Beberapa orang yang telah mengonsumsi bawang putih mentah atau mengoleskannya pada kulit mereka, dilarikan ke ruang gawat darurat dengan luka bakar tingkat dua," tambah Block.

Namun demikian, beberapa budaya tidak mempermasalahkannya. Di beberapa daerah Mediterania, misalnya, orang akan mengunyah bawang putih, dan sepertinya mereka telah mengembangkan resistensi terhadapnya.

“Tetapi bagi banyak orang lainnya, itu berbahaya, apalagi untuk anak-anak. Selain itu juga jangan pernah menggunakannya pada area sensitif tubuh,” jelas Block.

5. Bawang putih menambah cita rasa masakan

Mungkin manfaat terbesar bawang putih bukanlah apa yang dikatakan sains tentangnya, melainkan bagaimana bawang putih dapat membantu kita makan lebih baik.

Bawang putih memiliki sekitar 2% dari nilai harian mangan, fosfor, dan vitamin B6 yang direkomendasikan, dan 1% hingga 2% dari nilai harian kalsium, vitamin C, kalium, dan selenium yang direkomendasikan.

Aroma dan rasa bawang putih dapat meningkatkan cita rasa daging, unggas, makanan laut, sayuran, pasta, pizza, dan lainnya.

"Secara ilmiah, bawang putih dan bawang merah dan tanaman sejenisnya benar-benar salah satu keajaiban alam. Saya pikir ada beberapa ilmu yang sangat menarik yang bisa ditemukan," kata Block.

Block optimis, jika di masa depan, para ilmuwan akan menemukan cara untuk memanfaatkan molekul luar biasa ini untuk mengobati penyakit.

Tetapi sekali lagi, Block menekankan itu harus dilakukan dengan menggunakan kekuatan penuh ilmu pengetahuan, untuk menguji senyawa dengan cara yang adil dan jujur untuk memastikan bahwa mereka benar-benar bekerja.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/14/204025723/5-fakta-bawang-putih-termasuk-kaitannya-sebagai-pengusir-vampir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke