KOMPAS.com - Sindrom pascacovid-19 dapat membuat peradangan hebat yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah jantung. Kondisi tersebut dapat merusak jantung anak.
Dilansir Science Daily, Jumat (4/9/2020), sindrom peradangan multisistem pada anak-anak (MIS-C), yang terkait dengan infeksi Covid-19, dapat merusak jantung.
Akibatnya, beberapa anak dengan penyakit ini memerlukan pemantauan dan intervensi seumur hidup.
Tim meninjau 662 kasus MIS-C yang dilaporkan di seluruh dunia antara 1 Januari dan 25 Juli, berikut hasil yang ditemukan.
Baca juga: Pedoman Baru WHO soal Covid-19, Anak Usia 12 Tahun Wajib Pakai Masker
“Ini adalah penyakit masa kanak-kanak baru yang diyakini terkait dengan SARS-CoV-2,” kata Dr. Alvaro Moreira, MD, MSc, dari University of Texas Health Science Center di San Antonio.
Menurut Dr Moreira kondisi tersebut dapat mematikan, karena memengaruhi banyak sistem organ, baik jantung dan paru-paru, sistem pencernaan maupun sistem neurologis.
"Ia (MIS-C) memiliki begitu banyak wajah berbeda yang pada awalnya menantang para dokter untuk memahaminya," imbuhnya.
Sebagian besar dari 662 anak mengalami komplikasi jantung seperti yang ditunjukkan oleh penanda seperti troponin, yakni alat yang digunakan pada orang dewasa untuk mendiagnosis serangan jantung dengan sangat akurat.
Baca juga: Studi Ungkap Cara Virus Corona Langsung Infeksi Sel Jantung Pasien Covid-19
"Hampir 90 persen anak, menjalani ekokardiogram karena mereka memiliki manifestasi penyakit jantung yang signifikan," kata Dr. Moreira.
Kerusakan yang terjadi akibat komplikasi tersebut, di antaranya sebagai berikut.
Dr Moreira yang juga seorang neonatologist, dan asisten profesor pediatri Joe R. dan Teresa Lozano Long School of Medicine di universitas tersebut menambahkan dalam studi kasus juga menunjukkan MIS-C dapat menyerang anak-anak yang tampaknya sehat, tanpa peringatan tiga atau empat minggu setelah infeksi tanpa gejala.