Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hazmat dari Kostum Paruh hingga Pelindung dari Ebola dan Corona

Kompas.com - 09/06/2020, 16:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Guardian

Seorang dokter Perancis, Charles de Lorme yang menampilkan mantel kulit panjang dengan paruh berisi bawang putih dan rue.

Selanjutnya, itu dikenal sebagai setelan hazmat permanen dan sayangnya itu mungkin memperburuk keadaan.

"Setelan hazmat permanen tanpa protokol pembersihan dan desinfektan akan menjadi vektor penyakit," kata Lynteris.

Ilmuwan Rusia kemudian merancang prototipe hazmat untuk menangani wabah yang berkembang di Volga pada tahun 1870-an.

"Setelan pakaian itu tidak pernah diproduksi, tetapi dirancang dengan indah," kata Lynteris.

Baca juga: Lagi, Obat Ebola Remdesivir Disebut Lebih Cepat Pulihkan Pasien Corona

Pakaian yang dirancang itu bertujuan mencegah gas imajiner mencapai hidung. Lynteris mengatakan ada sejarah panjang dari alat pelindung diri (APD), tetapi bukan dari wabah atau penyakit dari bakteri.

"Sebab, para ilmuwan saat itu tidak memahami seperti apa yang kita lakukan hari ini (saat pandemi Covid-19)," jelas dia.

Hazmat modern di tengah wabah ebola

Asal usul hazmat modern dikembangkan saat wabah Manchuria merebak di tahun 1910. Saat itu, dokter Wu Lien-teh, memiliki teori bahwa wabah itu menyebar di udara seperti flu.

Lynteris menjelaskan Dr Wu Lien-teh bersikeras agar semua dokter, perawat dan staf pemakaman meemakai topeng kasa sederhana yang dirancangnya.

"Itu adalah pertama kalinya kami memiliki masker yang dirancang untuk digunakan selama epidemi," jelas Lynteris.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Fakta Unik Letusan Tambora Ternyata Turut Lahirkan Sepeda

Awalnya, dokter Wu diejek oleh rekan-rekannya, tetapi ketika seorang dokter Perancis yang terkenal mengoperasi tanpa topeng untuk membuktikan pendapatnya salah, dokter tersebut akhirnya meninggal beberapa hari kemudian.

Setelah itu, anggapan tentang masker kasa rancangannya berubah dan Wu telah menyelamatkan hidup yang tak terhitung.

Pandemi flu Spanyol di tahun 1918, masker adalah hal biasa. Memasuki abad ke-20, sektor kimia dan nuklir mengembangkan pakaian hazmat modern, dengan versi medis yang mulai digunakan secara luas selama wabah ebola pada tahun 1990-an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com