KOMPAS.com - Tepat di tanggal 3 Juni ini, para penggemar sepeda memeringati Hari Sepeda Sedunia. Namun, tahukah Anda, dibalik ditemukannya teknologi kendaraan roda dua ini ada fakta unik yang tak banyak diketahui.
Masih ingatkah Anda pada letusan Gunung Tambora?
Gunung berapi yang berada di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini meletus maha dahsyat pada bulan April 1815 silam.
Letusan vulkanik gunung ini telah tercatat sebagai sebagai ledakan dan bencana terbesar yang pernah ada dalam sejarah Bumi.
Baca juga: Apa yang Terjadi bila Gunung Tambora Meletus di Masa Depan?
Dampak letusan gunung yang berada di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, itu begitu luas hingga 200 tahun kemudian.
Bencana ini telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas di sekitar pulau-pulau subur di Hindia Belanda, yang kini bernama Indonesia.
Bahkan, dampak dahsyat letusannya juga dirasakan warga dunia di belahan Bumi lain. Debu-debu vulkanik dari letusan Gunung Tambora terbawa angin hingga ke Eropa dan benua lainnya.
Baca juga: 3 Siswa Vietnam Ciptakan Sepeda Pembersih Udara
Menghalangi sinar matahari dan menghasilkan musim dingin panjang di masa itu, serta membuat tanaman pangan tak bisa tumbuh bahkan bintang yang biasa membantu manusia banyak yang mati.
Lantas, apa hubungannya bencana letusan Gunung Tambora dan sepeda?
Dibalik bencana ini, ternyata memberi ide sederhana yang tak pernah disangka manfaatnya sangat besar dalam mengubah dunia.
Salah satunya penemuan sepeda oleh seorang aristokrat dan penemu asal Jerman, Karl von Drais, seperti melansir Live Science, Rabu (3/6/2020).