Organisme pengganggu tanaman akan muncul meskipun pada tanaman cabai yang ditanam dengan sistem hidroponik.
Seperti hama dan penyakit tanaman cabai pada umumnya, kendala yang sering ditemui dalam berbudidaya cabai hidroponik antara lain serangan hama tungau, thrips atau aphids (kutu daun) yang menyebabkan daun tanaman cabai keriting.
Baca juga: Teknik Pemupukan Cabai Rawit ala Petani agar Berbuah Lebat
Penanganannya bisa dilakukan penyemprotan menggunakan larutan air tembakau dan bawang putih atau jika perlu menggunakan akarisida berbahan aktif profenofos, piridaben atau abamectin.
Adapun penyakit tanaman cabai yang paling sering dijumpai antara lain bercak daun, busuk batang, busuk akar, busuk kuncup atau mati pucuk, busuk buah alias antraknosa atau patek, dan penyakit busuk bakteri.
Lakukan pengendalian secara manual dengan membuang atau memotong bagian tanaman yang terserang atau disemprot menggunakan fungisida dan bakterisida yang sesuai.
Sama halnya dengan umur tanaman cabai menggunakan tanah, tanaman cabai hidroponik jika ingin dipanen hijau bisa dipetik ketika berumur 75 hingga 80 hari setelah tanam.
Baca juga: Simak, Cara Menangani Penyakit Patek pada Tanaman Cabai
Adapun jika ingin dipanen sebagai cabai merah, buah cabai hidroponik bisa dipanen mulai umur 110 hari setelah tanam, tergantung varietas yang ditanam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.