Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyakit Virus Kuning Tanaman Cabai, Disebabkan Kutu Putih

Kompas.com - 02/02/2023, 09:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya cabai, perlu diwaspadai sejumlah penyakit. Penyakit yang menyerang tanaman cabai bisa menyebabkan produksi buah terganggu, bahkan membuat tanaman cabai mati.

Salah satu penyakit yang menyerang tanaman cabai adalah penyakit virus kuning. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (2/2/2023), hingga saat ini belum ditemukan varietas cabai yang tahan terhadap penyakit kuning tanaman cabai.

Virus mempunyai kisaran inang yang luas dan mampu menginfeksi beberapa jenis tanaman, antara lain tomat dan gulma wedusan atau babadotan (Ageratum conyzoides).

Baca juga: Cara Membasmi Kutu Putih Secara Alami, Pakai Cabai Rawit

Ilustrasi tanaman cabai, menanam cabai.SHUTTERSTOCK/OKI CAHYO NUGROHO Ilustrasi tanaman cabai, menanam cabai.

Tanaman cabai yang terserang virus ini menunjukkan gejala berupa daun menguning cerah atau pucat, daun cabai keriting, daun kecil-kecil, tanaman kerdil, bunga rontok, tanaman tinggal ranting dan batang saja, kemudian mati.

Infeksi virus pada awal pertumbuhan tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Gejala kuning dapat dilihat dari kejauhan.

Adapun gejala pada tanaman tomat adalah berupa tepi daun menguning atau pucat dan melekuk ke atas seperti mangkok, daun mengeras, daun mengecil dan tumbuh tegak, tanaman menjadi kerdil apabila terinfeksi virus sejak awal pertumbuhan.

Penyakit virus kuning tanaman cabai disebabkan oleh virus dari kelompok atau genus Begomovirus, famili Geminiviridae. Geminivirus dicirikan dengan bentuk partikel kembar berpasangan (geminate) dengan ukuran sekitar 30 x 20 mm.

Baca juga: Panduan Pemberian Pupuk Tanaman Cabai Sesuai Umur Tanam

Di Kuba, penyakit kuning pada cabai disebakan oleh tomato yellow leaf curl virus (TYLCV).

Virus ditularkan oleh kutu putih atau kutu kebul (Bemisia tabaci) secara persisten yang berarti selama hidupnya virus terkandung di dalam tubuh kutu tersebut. Virus tidak ditularkan lewat biji dan tidak ditularkan lewat kontak langsung antar tanaman.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com