Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks PM Kamboja Hun Sen Resmi Jadi Presiden Senat

Kompas.com - 06/04/2024, 16:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen resmi menjadi presiden senat pada Rabu (3/4/2024), tak sampai setahun setelah dia menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Hun Manet.

Hun Sen mengundurkan diri dari jabatan PM Kamboja pada Agustus 2023 setelah hampir empat dekade berkuasa dengan tangan besi.

Anak sulungnya yaitu Hun Manet menang telak dalam pemilu nasional yang diadakan tanpa partai oposisi signifikan.

Baca juga: Eks PM Kamboja Hun Sen Menangi Kursi Senat, Kembali ke Garis Depan Politik

Pada Februari 2024, Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa memenangi 55 kursi—termasuk miliknya sendiri—dari 58 kursi dalam pemilihan senat, sedangkan partai oposisi Khmer Will mendapat sisanya.

Pada Rabu, para senator dengan suara bulat menyetujui Hun Sen sebagai presiden senat setelah Raja Kamboja Norodom Sihamoni mengadakan pertemuan pertamanya.

Jabatan presiden senat memungkinkan Hun Sen bertindak sebagai penjabat kepala negara ketika raja berada di luar negeri.

Berbicara kepada para senator setelah pemungutan suara, Hun Sen mengucapkan terima kasih atas jabatan barunya ini.

“Ini kali pertama saya menduduki kursi tinggi seperti ini,” katanya, dikutip dari kantor berita AFP, sambil mengatakan bahwa dia akan menggunakan peran seremonial tertinggi kedua—setelah raja—untuk memajukan diplomasi internasional Kamboja.

Menurut para analis, peran baru Hun Sen akan memungkinkan dia untuk terus mendominasi negara.

Baca juga:

“Senat bukanlah badan politik atau legislatif yang berkuasa, tetapi mereka memegang peran seremonial tertinggi sebagai simbol politik tertinggi negara,” kata analis politik Kamboja Ou Virak kepada AFP.

Dia menambahkan, karena raja sering bepergian, peran Hun Sen sebagai presiden senat adalah hal yang penting dan sangat simbolis.

“Di Kamboja, simbolisme ada di mana-mana dan segalanya,” ungkapnya.

Pemerintahan Kamboja sekarang dijabat sejumlah kerabat Hun Sen, termasuk putra bungsunya Hun Many sebagai wakil PM, dan beberapa anak sekutunya juga memegang jabatan penting.

Setelah berkuasa pada 1985, Hun Sen membantu memodernisasi Kamboja yang hancur akibat perang saudara dan genosida.

Namun, para kritikus berujar, pemerintahannya juga ditandai dengan kerusakan lingkungan, korupsi yang mengakar, dan tersingkirnya hampir semua saingan politik.

Baca juga: Dinasti Hun Sen Kuasai Hampir Semua Institusi Politik di Kamboja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com