Ia mengatakan “persatuan” adalah “senjata paling efektif” Eropa melawan Vladimir Putin dari Rusia.
Italia pada Selasa mengatakan dukungan internasional untuk Ukraina tidak termasuk kehadiran pasukan darat, dan memperingatkan agar tidak memberikan kesan “berperang dengan Rusia”.
Pemerintahan Perdana Menteri Giorgia Meloni menanggapi komentar Presiden Perancis Emmanuel Macron setelah konferensi para pemimpin Eropa pada hari Senin, di mana ia menolak untuk mengesampingkan pengerahan pasukan tersebut.
“Sejak dimulainya agresi Rusia dua tahun lalu, semua sekutu telah sepakat mengenai dukungan yang ditawarkan kepada Kyiv,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
“Dukungan ini tidak mencakup kehadiran pasukan dari negara-negara Eropa atau NATO di wilayah Ukraina,” tambahnya.
Pasukan Ukraina mengatakan pada Selasa bahwa “pertempuran sengit” sedang berlangsung di seputaran kota utama Chasiv Yar di Ukraina timur di mana Rusia “secara aktif berusaha untuk maju”.
“Pertempuran sengit sudah terjadi di pinggiran Ivanivske dan Bogdanivka," kata juru bicara militer Ilya Yevlash dalam komentar yang disiarkan televisi.
Chasiv Yar terletak di dekat Bakhmut, yang jatuh ke tangan pasukan Rusia pada Mei 2023.
Kemajuan Rusia di wilayah tersebut akan meningkatkan tekanan terhadap Kramatorsk, kota besar terakhir di wilayah Donbas yang masih dikuasai Ukraina dan semakin sering mengalami pengeboman.
“Musuh menggunakan cadangan dan berusaha memperkuat pasukannya dengan unit penyerangan," kata Yevlash.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-728 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Eropa Pesimistis | Sanksi Baru G7
Ukraina pada hari Selasa menuduh Rusia melancarkan kampanye “disinformasi” berskala besar untuk memecah belah sekutu Baratnya dan menebarkan kepanikan di kalangan penduduknya.
Kyiv semakin frustrasi dengan terhambatnya bantuan Barat dalam beberapa bulan terakhir, dan memperingatkan bahwa mereka telah kalah dari Rusia karena kekurangan amunisi.
“Tujuan internasional Rusia adalah mengurangi dukungan terhadap negara kami dari koalisi pro-Ukraina di dunia,” kata badan intelijen Ukraina
Mereka menuduh Rusia menyebarkan informasi palsu secara online dalam upaya mengganggu upaya mobilisasi Ukraina, mempertanyakan kemampuan Kyiv untuk menang dan mempromosikan gagasan bahwa Barat sudah “lelah”
“Layanan khusus Rusia memiliki pengalaman luas dalam melakukan perang hibrida. Mereka menghabiskan dana yang tidak sedikit untuk serangan informasi terhadap Ukraina dibandingkan untuk perang konvensional,” tambahnya.
Empat negara bekas komunis di Eropa Tengah pada Selasa mengatakan, mereka tidak berencana untuk mengirim pasukan ke Ukraina.
Perdana Menteri Ceko, Hongaria, Polandia, dan Slovakia berbicara satu hari setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron menolak mengesampingkan pengiriman pasukan darat Barat ke Ukraina.
Nyatanya, keempat negara itu tak satu suara soal pemberian bantuan ke Ukraina.
Praha dan Warsawa menyerukan peningkatan bantuan militer ke Ukraina, sementara Bratislava dan Budapest menentangnya.
Namun, keempat anggota Uni Eropa dan NATO yang membentuk Kelompok Visegrad mengatakan mereka tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina.
“Kami tidak mempertimbangkan untuk mengirimkan pasukan kami ke Ukraina dan kami memiliki posisi yang sama dalam hal ini dengan Republik Ceko," kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk setelah bertemu dengan Perdana Menteri Ceko Petr Fiala untuk pembicaraan bilateral di Praha.
Gedung Putih pada Selasa mengatakan, Amerika Serikat tidak akan mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina.
"Presiden Joe Biden sudah jelas bahwa AS tidak akan mengirimkan pasukan untuk berperang di Ukraina,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menjelaskan kepada wartawan, bahwa saatu-satunya personel militer AS di Ukraina berada di kedutaan Amerika di Kyiv untuk "melakukan pekerjaan penting" mengenai pertanggungjawaban senjata yang diberikan kepada Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.