Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-734 Serangan Rusia ke Ukraina: Banyak Negara Konfirmasi Tak Akan Kirim Pasukan ke Ukraina

Kompas.com - 28/02/2024, 13:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Ia mengatakan “persatuan” adalah “senjata paling efektif” Eropa melawan Vladimir Putin dari Rusia.

Italia: dukungan Ukraina tidak termasuk pasukan darat

Italia pada Selasa mengatakan dukungan internasional untuk Ukraina tidak termasuk kehadiran pasukan darat, dan memperingatkan agar tidak memberikan kesan “berperang dengan Rusia”.

Pemerintahan Perdana Menteri Giorgia Meloni menanggapi komentar Presiden Perancis Emmanuel Macron setelah konferensi para pemimpin Eropa pada hari Senin, di mana ia menolak untuk mengesampingkan pengerahan pasukan tersebut.

“Sejak dimulainya agresi Rusia dua tahun lalu, semua sekutu telah sepakat mengenai dukungan yang ditawarkan kepada Kyiv,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

“Dukungan ini tidak mencakup kehadiran pasukan dari negara-negara Eropa atau NATO di wilayah Ukraina,” tambahnya.

Ukraina: pertempuran sengit sedang berlangsung di Chasiv

Pasukan Ukraina mengatakan pada Selasa bahwa “pertempuran sengit” sedang berlangsung di seputaran kota utama Chasiv Yar di Ukraina timur di mana Rusia “secara aktif berusaha untuk maju”.

“Pertempuran sengit sudah terjadi di pinggiran Ivanivske dan Bogdanivka," kata juru bicara militer Ilya Yevlash dalam komentar yang disiarkan televisi.

Chasiv Yar terletak di dekat Bakhmut, yang jatuh ke tangan pasukan Rusia pada Mei 2023.

Kemajuan Rusia di wilayah tersebut akan meningkatkan tekanan terhadap Kramatorsk, kota besar terakhir di wilayah Donbas yang masih dikuasai Ukraina dan semakin sering mengalami pengeboman.

“Musuh menggunakan cadangan dan berusaha memperkuat pasukannya dengan unit penyerangan," kata Yevlash.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-728 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Eropa Pesimistis | Sanksi Baru G7

Ukraina: Rusia gunakan disinformasi untuk memecah belah Barat

Ukraina pada hari Selasa menuduh Rusia melancarkan kampanye “disinformasi” berskala besar untuk memecah belah sekutu Baratnya dan menebarkan kepanikan di kalangan penduduknya.

Kyiv semakin frustrasi dengan terhambatnya bantuan Barat dalam beberapa bulan terakhir, dan memperingatkan bahwa mereka telah kalah dari Rusia karena kekurangan amunisi.

“Tujuan internasional Rusia adalah mengurangi dukungan terhadap negara kami dari koalisi pro-Ukraina di dunia,” kata badan intelijen Ukraina 

Mereka menuduh Rusia menyebarkan informasi palsu secara online dalam upaya mengganggu upaya mobilisasi Ukraina, mempertanyakan kemampuan Kyiv untuk menang dan mempromosikan gagasan bahwa Barat sudah “lelah”

“Layanan khusus Rusia memiliki pengalaman luas dalam melakukan perang hibrida. Mereka menghabiskan dana yang tidak sedikit untuk serangan informasi terhadap Ukraina dibandingkan untuk perang konvensional,” tambahnya.

4 negara di Eropa Tengah mengatakan tak akan mengirim pasukan ke Ukraina

Empat negara bekas komunis di Eropa Tengah pada Selasa mengatakan, mereka tidak berencana untuk mengirim pasukan ke Ukraina.

Perdana Menteri Ceko, Hongaria, Polandia, dan Slovakia berbicara satu hari setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron menolak mengesampingkan pengiriman pasukan darat Barat ke Ukraina.

Nyatanya, keempat negara itu tak satu suara soal pemberian bantuan ke Ukraina.

Praha dan Warsawa menyerukan peningkatan bantuan militer ke Ukraina, sementara Bratislava dan Budapest menentangnya.

Namun, keempat anggota Uni Eropa dan NATO yang membentuk Kelompok Visegrad mengatakan mereka tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina.

“Kami tidak mempertimbangkan untuk mengirimkan pasukan kami ke Ukraina dan kami memiliki posisi yang sama dalam hal ini dengan Republik Ceko," kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk setelah bertemu dengan Perdana Menteri Ceko Petr Fiala untuk pembicaraan bilateral di Praha.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-727 Serangan Rusia ke Ukraina: Mobil Limosin untuk Kim | Putin Bicara Senjata Nuklir di Luar Angkasa

AS tak akan kirim pasukan ke Ukraina

Gedung Putih pada Selasa mengatakan, Amerika Serikat tidak akan mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina.

"Presiden Joe Biden sudah jelas bahwa AS tidak akan mengirimkan pasukan untuk berperang di Ukraina,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menjelaskan kepada wartawan, bahwa saatu-satunya personel militer AS di Ukraina berada di kedutaan Amerika di Kyiv untuk "melakukan pekerjaan penting" mengenai pertanggungjawaban senjata yang diberikan kepada Ukraina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com