Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gaza Sambut Bantuan yang Dijatuhkan dari Pesawat

Kompas.com - 28/02/2024, 07:54 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Sejumlah pesawat menjatuhkan kotak-kotak bantuan ke Kota Rafah dan Khan Younis di Jalur Gaza pada Selasa (27/2/2024).

Itu adalah tempat ribuan warga Gaza mengungsi akibat serangan Israel.

Mereka pun berkumpul untuk mencoba mendapatkan bantuan yang dijatuhkan dari langit di atas Gaza.

Baca juga: Israel Sebut Perang Gaza Tak Pengaruhi Hubungan Perdagangan dengan Negara-negara Arab

Militer Mesir berkata, Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Qatar dan Perancis menjatuhkan berton-ton bantuan kemanusiaan di atas Gaza.

Sebagian besar bantuan kemanusiaan untuk Gaza dikirim melalui pintu perbatasan Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

PBB mengatakan sebanyak 138 truk bantuan memasuki Jalur Gaza pada Selasa.

Lembaga-lembaga bantuan mengaku menghadapi proses pemeriksaan yang rumit yang pada akhirnya hanya memungkinkan sedikit bantuan untuk masuk ke Gaza meski kebutuhan di sana sangat besar.

Israel mengatakan pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk alasan keamanan.

Badan-badan PBB dan berbagai lembaga bantuan mengatakan bahwa kekerasan yang terus terjadi, penolakan militer Israel untuk memfasilitasi pengiriman bantuan dan kekacauan di Gaza semakin mempersulit masuknya bantuan ke wilayah kantong itu.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pekan lalu pihaknya menangguhkan pengiriman pangan ke wilayah Gaza utara yang terisolasi, di mana menurut badan anak PBB seperenam anak di sana menderita gizi buruk akut.

Laporan PBB Desember lalu mengemukakan bahwa seperempat populasi Gaza, yang secara keseluruhan berjumlah 2,3 juta jiwa, kelaparan.

Baca juga: Biden Sebut Israel Setuju Hentikan Serangan ke Gaza Selama Ramadhan

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 29.700 orang, yang sebagian besarnya perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas.

Kementerian itu tidak memisahkan mana korban dari kalangan petempur, mana dari warga sipil.

Sejauh ini, satu-satunya gencatan senjata dalam perang itu terjadi pada November 2023, di mana sebanyak sekitar 100 sandera yang ditahan Hamas dibebaskan –sebagian besarnya perempuan, anak-anak dan warga asing– sebagai imbalan untuk pembebasan sekitar 240 orang Palestina yang ditahan Israel.

Sekitar 130 sandera Israel diyakini masih berada di Gaza, tapi Israel menyebut sekitar seperempatnya telah tewas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com