Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Sebut Perang Gaza Tak Pengaruhi Hubungan Perdagangan dengan Negara-negara Arab

Kompas.com - 28/02/2024, 06:19 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Menteri Perekonomian Israel Nir Barkat pada Selasa (27/2/2024) mengatakan, hubungan perdagangan dengan negara-negara Arab tidak terpengaruh oleh perang Gaza.

"Tidak ada perubahan sama sekali dalam hubungan perdagangan," kata dia kepada wartawan di sela-sela pertemuan tingkat menteri ke-13 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Abu Dhabi.

Barkat menyebut, keadaannya bahkan sangat stabil.

Baca juga: Mengintip Persenjataan Kelompok Hezbollah Melawan Israel

"Saya pikir para pemimpin memahami bahwa kami memiliki tujuan yang sama, yaitu berkolaborasi dengan cara yang damai," ucap dia.

Ketika ditanya tentang kerugian ekonomi Israel akibat perang, Barkat mengatakan bahwa hal itu dapat menambah antara 150 hingga 200 miliar shekel (sekitar Rp 650 miliar-Rp 860 triliun) pada utang nasional negara tersebut.

"Itu bukanlah sesuatu yang tidak dapat ditanggung Israel dalam jangka menengah dan panjang," katanya.

Pada bulan Januari, kabinet Israel menyetujui tambahan 55 miliar shekel untuk memenuhi biaya perang, sementara mobilisasi tentara cadangan dan pemindahan masyarakat di perbatasan dengan Gaza dan Lebanon telah mengganggu perekonomian.

Perang Gaza dimulai ketika kelompok Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, menurut Israel.

Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan menanggapi dengan serangan tanpa henti di Gaza.

Baca juga: Biden Sebut Israel Setuju Hentikan Serangan ke Gaza Selama Ramadhan

Terakhir, Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 29.878 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.

Dihadapkan dengan konflik ini, negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir terpaksa menyeimbangkan diplomasi dengan opini publik Arab yang sangat pro-Palestina.

Mereka termasuk Uni Emirat Arab, yang menormalkan hubungan dengan Israel pada tahun 2020 sebagai bagian dari Perjanjian Abraham yang ditengahi oleh AS.

Barkat mengatakan, perang Gaza dapat membantu Israel meningkatkan penjualan teknologi militer.

Dia menyatakan bahwa ada "minat yang tinggi" dari banyak negara akan teknologi militer Israel, tanpa menyebutkan apakah negara-negara Arab termasuk di antaranya.

“Khususnya setelah perang ini, kita mungkin akan memimpin banyak inisiatif… tentang bagaimana perang generasi mendatang akan terjadi,” katanya.

“Siapa pun yang merasa terancam oleh rezim Iran, maka mereka harus memanfaatkan kami untuk lebih memahami apa yang telah kami pelajari dan apa solusi serta tantangan keamanannya. Kami jauh di depan semua pihak,” tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com