NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (26/2/2024) menyebut Israel siap untuk menghentikan operasinya selama bulan suci Ramadhan sebagai bagian dari kesepakatan yang tengah dinegosiasikan.
Biden sendiri mengutarakan harapan bahwa gencatan senjata di Gaza dapat dimulai pada awal pekan depan.
Di tengah krisis kemanusiaan yang terus meningkat di Gaza, perwakilan dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, Perancis, dan lainnya telah bertindak sebagai perantara bagi Israel dan Hamas.
Baca juga: Raja Yordania: Jika Israel Lanjutkan Perang Saat Ramadhan, Konflik Akan Meluas
Mereka mengupayakan penghentian pertempuran dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Ketika ditanya dalam sebuah perjalanan kampanye pemilu di New York, kapan perjanjian atau kesepakatan semacam itu dapat dimulai, Biden menjawab dirinya berharap pada akhir pekan ini.
"Penasihat keamanan nasional saya mengatakan kepada saya bahwa kita sudah dekat, kita sudah dekat, kita belum selesai. Harapan saya adalah pada Senin (4/3/2024) depan kita akan memiliki gencatan senjata," kata Biden kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari AFP.
Biden memberikan rincian lebih lanjut tentang seperti apa kesepakatan tersebut ketika dia berbicara tentang masalah ini dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara televisi AS, Seth Meyers.
"Ada jalan ke depan, dengan susah payah," katanya kepada Meyers ketika ditanya tentang bagaimana mengakhiri konflik.
Para mediator berharap dapat mencapai kesepakatan sebelum dimulainya bulan suci Ramadhan dalam waktu sekitar dua minggu lagi.
"Ramadan akan segera tiba dan sudah ada kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka tidak akan melakukan kegiatan selama Ramadan, untuk memberi kami waktu untuk mengeluarkan semua sandera," ujar Biden.
Biden sebelumnya telah berbicara tentang gencatan senjata selama enam minggu.
Baca juga: Israel-Hamas di Qatar Bahas Lagi Rencana Gencatan Senjata
Menurutnya, kesepakatan semacam itu bisa memberi waktu pihaknya untuk mulai bergerak ke arah yang siap diambil oleh banyak negara Arab dalam hal normalisasi hubungan dengan Israel.
"Saya pikir jika kita mendapatkan gencatan senjata sementara itu, kita akan dapat bergerak ke arah di mana kita dapat mengubah dinamika," katanya.
Biden dengan tegas mendukung Israel meskipun jumlah korban tewas di Gaza terus meningkat.
Namun, ia telah meningkatkan tekanan pada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk membatasi korban sipil, terutama dalam serangan yang direncanakan Israel di Kota Rafah.