Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Hamas soal AS Veto Resolusi DK PBB yang Serukan Gencatan Senjata Segera

Kompas.com - 21/02/2024, 06:54 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Hamas memberikan tanggapan terkait keputusan Amerika Serikat memveto resolusi DKK PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza pada Selasa (20/2/2024).

Hamas mengutuk kebijakan AS tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu sama saja dengan memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melakukan "lebih banyak pembantaian" di Jalur Gaza.

"Veto ini melayani agenda pendudukan Israel, menghalangi upaya-upaya internasional untuk menghentikan agresi, dan meningkatkan penderitaan rakyat kami," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: AS Veto Resolusi DK PBB yang Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza, Tuai Kecaman Sekutu

"Posisi Amerika adalah lampu hijau bagi penjajah untuk melakukan lebih banyak pembantaian," tambah mereka, sebagaimana dilansir AFP.

Alasan AS veto resolusi DK PBB

Amerika Serikat diketahui telah mengedarkan rancangan resolusi alternatifnya sendiri menjelang pemungutan suara.

Tidak seperti upaya AS sebelumnya, versi tersebut memang memuat kata "gencatan senjata".

Namun, di situ tidak ada seruan gencatan senjaga untuk segera diberlakukan.

Sementara, resolusi yang telah disusun oleh Aljazair selama tiga minggu tersebut menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera yang harus dihormati oleh semua pihak.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan, bahwa melanjutkan pemungutan suara DK PBB pada hari Selasa ini adalah "angan-angan dan tidak bertanggung jawab".

"Kami tidak dapat mendukung resolusi yang akan menempatkan negosiasi sensitif dalam bahaya," katanya, mengacu pada pembicaraan untuk membebaskan sandera di Gaza.

Keputusan AS veto resolusi DK PBB pun menuai kecaman keras dari para sekutunya, ketika Presiden Joe Biden menghadapi tekanan yang meningkat untuk meredam dukungan terhadap Israel.

Baca juga: Alasan AS Veto Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza

Kritik bukan hanya datang dari China dan Rusia, yang telah menolak dukungan tegas AS terhadap Israel, melainkan juga dari sekutu AS termasuk Perancis, Malta, dan Slovenia.

"Kami memberikan suara untuk resolusi tersebut karena pembunuhan warga sipil di Gaza harus dihentikan. Penderitaan yang dialami oleh warga Palestina melebihi apa pun yang seharusnya dialami oleh seorang manusia," ujar perwakilan Slovenia di Dewan Keamanan PBB, Samuel Zbogar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com