Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan AS Veto Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza

Kompas.com - 12/12/2023, 15:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Di tengah meningkatnya kecaman atas terus berlanjutnya dukungan Amerika Serikat terhadap operasi militer Israel di Gaza, mereka pada Minggu (10/12/2023) membela sikap itu, sambil sekaligus menegaskan pentingnya melindungi warga sipil Palestina.

"Lebih kuat, dengan intensitas," begitulah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu menggambarkan kemajuan pasukannya di Gaza.

"Ini semua untuk mencapai tujuan kami, yaitu menghancurkan Hamas, membebaskan semua orang yang diculik, dan janji bahwa Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel," tambahnya.

Baca juga: Blinken Ajak ASEAN Tekan Junta Myanmar Hentikan Kekerasan dan Kembali ke Demokrasi

Netanyahu juga menyampaikan terima kasih kepada Amerika yang telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB pekan lalu, yang menyerukan gencatan senjata segera.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken menjelaskan keputusan tersebut saat diwawancarai di program “This Week” di stasiun televisi ABC.

"Dengan Hamas yang masih tetap beroperasi, masih utuh, dan sekali lagi, berniat mengulangi peristiwa 7 Oktober, lagi dan lagi dan lagi, hal itu hanya akan melanggengkan masalah," jelas Blinken.

Saat menekankan pentingnya memberikan dukungan dan senjata yang dibutuhkan Israel untuk mempertahankan diri, Blinken menegaskan bahwa hal itu bukan tanpa syarat.

"Seperti halnya untuk negara lain, aturan-aturan itu juga berlaku terhadap Israel, termasuk cara penggunaannya dan kebutuhannya, dan ada keharusan untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional," kata dia.

Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah korban jiwa di Gaza, sikap Amerika itu dikecam keras dalam Forum Doha yang diadakan setiap tahun untuk membahas berbagai tantangan dunia.

Baca juga: Menlu AS Antony Blinken Akan ke Indonesia Lagi, Hadiri 3 Pertemuan

"Ini bukan hanya tergantung pada Israel. (Tapi juga) Mereka yang telah memberikan lampu hijau kepada Israel untuk terus membunuh warga Palestina," ucap PM Palestina Mohammad Shtayyeh.

Sementara Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi mengaku telah berbicara dengan Menlu AS Antony Blinken.

"Di Amerika Serikat, kami melakukan pembicaraan yang sangat blak-blakan dengan Menteri Luar Negeri Blinken. Kami semua, delegasi Arab dan Muslim, sangat jelas. Kami sudah menentukan prioritas, yaitu hentikan agresi, izinkan pasokan kemanusiaan yang cukup masuk ke seluruh bagian Gaza, pastikan perlindungan warga sipil," jelas dia.

Sekjen PBB Antonio Guterres, yang juga merupakan peserta Forum Doha, mengatakan ia akan terus menyerukan pelaksanaan gencatan senjata kemanusiaan.

Sementara dari Jenewa, Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan dampak perang terhadap lingkungan kesehatan di Jalur Gaza.

Baca juga: Sikap Blinken Tak Dukung Kemerdekaan Taiwan Disebut Bertentangan dengan Biden

"Karena semakin banyak orang yang pindah ke daerah yang lebih kecil dan lebih kecil lagi, kepadatan penduduk yang dikombinasikan dengan kurangnya makanan, air, tempat tinggal, dan sanitasi yang memadai menciptakan kondisi yang ideal untuk penyebaran penyakit," ungkapnya.

Ditambahkannya, WHO telah mengerahkan tim untuk mendukung para petugas kesehatan di lapangan, yang secara fisik dan mental mengalami kelelahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com