MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia telah memutuskan akan menyelenggarakan pemungutan suara untuk Pilpres Rusia 2024 di empat wilayah Ukraina yang diklaim telah dianeksasi oleh Kremlin tahun lalu.
Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia pada Senin (11/12/2023) mengatakan bahwa pemungutan suara pada Maret mendatang akan berlangsung di Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Wilayah-wilayah di Ukraina padahal belum sepenuhnya dikuasai oleh Rusia.
Baca juga: Spontan Umumkan Pencalonan Diri Lagi, Putin Ingin Kirim Pesan pada Dunia
"Keputusan ini diambil dengan suara bulat," kata Wakil Presiden KPU Rusia, Nikolay Bulayev, sebagaimana diberitakan kantor berita pemerintah TASS.
Pilpres Rusia akan diadakan selama tiga hari dari 15 hingga 17 Maret, sebuah langkah yang menurut para kritikus Kremlin akan mempersulit jaminan transparansi.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan akan maju lagi dalam kontestasi Pilpres tahun depan.
Ia pun diperkirakan tidak akan menghadapi tantangan besar dalam upayanya untuk meraih masa jabatan kelima, karena sebagian besar oposisi Rusia dipenjara atau berada di pengasingan.
Lima partai telah diizinkan untuk mengajukan kandidat untuk pemungutan suara 2024 tanpa mengumpulkan tanda tangan. Semuanya mendukung Kremlin dan serangan militer di Ukraina.
Ukraina sebelumnya mendesak komunitas internasional untuk dengan tegas mengutuk niat Rusia untuk mengadakan pemilihan presiden di wilayah Ukraina yang diduduki.
Kyiv juga meminta Barat untuk memberikan sanksi kepada individu-individu yang bertanggung jawab.
Baca juga: 5 Pemilu pada 2024 yang Dapat Berpengaruh Besar bagi Dunia
Rusia sebelumnya juga telah mengadakan pemilihan umum di wilayah-wilayah yang diduduki Ukraina, pemungutan suara yang dikecam oleh Kyiv dan Barat sebagai batal demi hukum.
Moskwa mengadakan pemungutan suara untuk memilih pejabat lokal di empat wilayah Ukraina pada September lalu.
Moskwa diketahui telah mengadakan "referendum" untuk mencaplok wilayah-wilayah tersebut pada September 2022.
Kedua pemungutan suara tersebut juga dikecam oleh Kyiv dan Barat.
Rusia secara sepihak mencaplok semenanjung Crimea dari Ukraina pada 2014 dan telah mengadakan pemungutan suara di sana sejak saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.