Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Peringatkan Adanya Ledakan Kematian Anak-anak di Jalur Gaza

Kompas.com - 20/02/2024, 06:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Jalur Gaza Palestina masih dilanda perang antara Israel dengan Hamas. Imbasnya, warga termasuk anak-anak mengalami kekurangan makanan.

Bahkan PBB memperingatkan adanya ledakan kematian anak-anak akibat kekurangan gizi dan merajalelanya penyebaran penyakit.

Hal itu dikemukakan PBB pada Senin (19/2/2024). Bencana kemanusiaan kini melanda warga di Palestina.

Baca juga: Perang dan Kekurangan Bahan Bakar Lumpuhkan RS Terbesar di Gaza

Dua puluh minggu setelah Israel berperang melawan Hamas di Jalur Gaza, badan-badan PBB memperingatkan bahwa makanan dan air bersih menjadi sangat langka di wilayah Palestina.

Lebih mirisnya lagi, hampir semua anak kecil menderita penyakit menular. Apalagi mereka hidup di pengungsian yang banyak orang.

"Jalur Gaza siap menyaksikan ledakan kematian anak-anak yang sebenarnya bisa dicegah," ujar Ted Chaiban, wakil kepala aksi kemanusiaan di badan anak-anak PBB, UNICEF, dikutip dari AFP pada Selasa (20/2/2024).

Setidaknya 90 persen anak balita di Gaza terkena satu atau lebih penyakit menular, menurut penilaian bersama badan-badan PBB untuk anak-anak, makanan dan kesehatan.

Sedang 70 persen menderita diare dalam dua minggu sebelum penilaian, yang berarti peningkatan 23 kali lipat dibandingkan data dasar pada 2022.

"Kelaparan dan penyakit adalah kombinasi yang mematikan," kata direktur kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan dalam sebuah pernyataan.

Dijelaskan bahwa anak-anak yang lapar, lemah, dan trauma berat lebih mudah terserang penyakit, dan anak-anak yang sakit, terutama diare, tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.

Baca juga: Penembakan di Libya, 10 Orang Tewas

"Ini berbahaya, tragis dan terjadi di depan mata kita," tutur dia.

Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Namun, serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 29.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.

Sejak dimulainya perang, Gaza telah terjerumus ke dalam krisis gizi, dan bantuan dari luar sangat terbatas.

Penilaian PBB menunjukkan bahwa lebih dari 15 persen anak-anak di bawah usia dua tahun di Gaza utara atau satu dari enam mengalami kekurangan gizi akut, sementara tiga persen menderita kekurangan gizi parah yang mengancam jiwa.

"Saat data dikumpulkan pada Januari, situasinya kemungkinan akan menjadi lebih buruk saat ini," terang badan-badan PBB memperingatkan.

Di Gaza selatan, lima persen anak di bawah dua tahun mengalami kekurangan gizi akut, menurut penilaian tersebut.

Ketika sebelum perang, hanya 0,8 persen anak balita di Gaza yang dianggap mengalami kekurangan gizi akut.

Baca juga: Rusia Serang Ukraina dengan Tembakan Berat

"Penurunan status gizi penduduk dalam tiga bulan ini belum pernah terjadi sebelumnya secara global," jelas badan-badan PBB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com