Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Petani Ceko Demo ke Pusat Kota Naik Traktor

Kompas.com - 19/02/2024, 19:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

PRAHA, KOMPAS.com - Ratusan petani Ceko naik traktor menuju pusat Kota Praha untuk melakukan demo di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (19/2/2024).

Akibatnya, lalu lintas di luar kantor kementerian tersebut menjadi terganggu dengan banyaknya traktor para petani.

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Senin (19/2/2024), para petani melakukan protes terhadap tingginya biaya energi, menghambat birokrasi dan Kesepakatan Hijau Uni Eropa.

Baca juga: Mengapa Para Petani di Perancis dan Beberapa Negara Eropa Lainnya Menggelar Protes?

Ternyata, para petani di seluruh Eropa telah turun ke jalan tahun ini termasuk di Polandia, Perancis, Jerman, Spanyol dan Italia.

Tujuannya untuk melawan harga rendah dan biaya tinggi, impor murah dan kendala perubahan iklim Uni Eropa.

Petani Ceko berencana bergabung dalam protes minggu ini, meskipun asosiasi pertanian besar menjauhkan diri dari aksi hari Senin, di mana traktor memblokir satu jalur jalan utama melalui Praha, hingga memperlambat lalu lintas.

Beberapa ratus pengunjuk rasa yang bersiul dan mencemooh di luar Kementerian Pertanian meneriakkan "Malu" dan "Mundur" dalam komentar yang ditujukan kepada menteri tersebut, yang belum bertemu dengan para demonstran.

"Demonstrasi hari ini tidak memiliki banyak kesamaan dengan perjuangan untuk kondisi yang lebih baik bagi para petani," kata Perdana Menteri Petr Fiala di media sosial X.

Baca juga: Saat Para Petani Mulai Blokade Jalan Raya di Paris...

Ia juga mengatakan bahwa beberapa penyelenggaranya pro-Rusia atau memiliki tujuan politik lainnya.

"Kami sedang bernegosiasi dengan mereka yang mewakili petani dan mendiskusikan apa kebutuhan pertanian kami," imbuh Fiala.

Keluhan utama para petani ialah kebijakan pertanian UE, distorsi pasar, dan rendahnya harga pembelian yang disebabkan oleh surplus di tengah murahnya impor dari luar blok tersebut.

Selian itu, para petani juga mengeluhkan meningkatnya biaya yang terkait dengan perjuangan UE terhadap perubahan iklim yang dituangkan dalam Kesepakatan Hijau (Green Deal), yang menetapkan peraturan pertanian bagi 27 anggota blok tersebut selama beberapa dekade.

"Petani putus asa dalam situasi tanpa harapan ini dan tidak tahu apa yang bisa mereka harapkan dalam waktu dekat, apalagi masa depan yang akan datang," terang presiden AK Jan Dolezal pekan lalu.

Baca juga: Apa Penyebab Makin Banyak Petani Eropa Berdemonstrasi di Jalanan?

"Mereka membutuhkan stabilitas dalam lingkungan bisnis," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com