Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Klaim 29 Milisi Hamas Tewas dalam Operasi di Khan Younis

Kompas.com - 22/02/2024, 12:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Militer Israel menyatakan bahwa pihaknya telah membunuh 29 milisi Hamas pada operasi yang ditargetkan di Khan Younis dalam 24 jam terakhir.

Selain itu, pasukan Israel juga menghancurkan sebuah terowongan yang membentang lebih dari 1 kilometer di bawah Khan Younis.

Diketahui, terowongan itu digunakan pejabat senior Hamas dan brigade regional kelompok tersebut sebagai tempat persembunyian dan untuk mengatur operasi tempur.

Baca juga: Serangan Israel di Rafah Makin Intensif, Sekeluarga Tewas di Rumahnya

Meski demikian, serangan Israel terhadap Rafah di selatan Gaza Palestina semakin intensif hingga belasan orang dalam satu keluarga tewas di rumahnya.

Menurut Abdulrahman Juma, istrinya, Noor, yang berasal dari keluarga Al-Noor, serta putrinya yang berusia satu tahun, Kinza, tewas dalam serangan itu, bersama dengan orang tua, saudara laki-laki, dan kerabat Noor lainnya.

Juma sedang memegangi tubuh Kinza yang terbungkus kain kafan berwarna putih berlumuran darah.

"Yang ini, yang ada di pangkuanku, telah direnggut jiwanya. Dia berumur satu setengah tahun," katanya, dikutip dari Reuters pada Kamis (22/2/2024).

Di lokasi rumah yang dibom di Rafah, para tetangga dan kerabat melampiaskan kemarahan mereka kepada Amerika Serikat (AS), yang pada hari Selasa memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

Baca juga: Israel Terus Serang Rafah, Prospek Gencatan Senjata Meredup

"Sejak 7 Oktober hingga saat ini, AS telah mendukung Israel dengan roket, pesawat terbang, dan tank. Semua pembantaian ini terjadi karena Amerika," kata Youssef Sheikh Al-Eid, yang saudara laki-lakinya tinggal di rumah yang menjadi sasaran.

Warga Deir Al-Balah di Gaza tengah dan Khan Younis juga melaporkan adanya serangan dan kematian pada malam hari, dan beberapa pemakaman diadakan pada Rabu pagi.

Sementara itu, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dari hari ke hari.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah menghentikan pengiriman bantuan makanan ke Gaza utara.

Hal itu setelah truk-truknya diserang oleh orang-orang yang kelaparan dan menghadapi penjarahan serta tembakan.

Inggris mengatakan pada hari Rabu bahwa Yordania telah mengirimkan empat ton bantuan yang didanai Inggris termasuk obat-obatan, bahan bakar dan makanan ke Rumah Sakit Tal Al-Hawa di utara Gaza.

Baca juga: Imbas Serangan di Rafah Palestina, Israel Makin Dapat Tekanan Internasional

Hanya saja, semua itu tidak cukup karena kebutuhan bantuan di Jalur Gaza sangat tinggi dan membutuhkan lebih banyak bantuan dengan cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com