Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Serangan di Rafah Palestina, Israel Makin Dapat Tekanan Internasional

Kompas.com - 13/02/2024, 13:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Imbas serangan ke Kota Rafah Palestina, Israel kini menghadapi tekanan internasional yang semakin meningkat pada Selasa (13/2/2024).

Dunia internasional berharap agar Israel segera menyetujui gencatan senjata dengan kelompok Hamas.

Dijadwalkan, Direktur CIA William Burns berada di Kairo pada Selasa hari ini untuk putaran baru perundingan mengenai gencatan senjata yang dimediasi Qatar.

Baca juga: Bertemu Presiden AS, Raja Yordania Serukan Gencatan Senjata Penuh di Gaza

Tujannya untuk menghentikan sementara pertempuran dengan imbalan Hamas dapat membebaskan para sandera Israel.

Rencana kunjungannya terjadi setelah Amerika Serikat dan PBB memperingatkan Israel agar tidak melakukan serangan darat ke Rafah tanpa rencana untuk melindungi warga sipil.

Sebab, ada lebih dari satu juta warga Palestina yang terjebak dan tinggal di Rafah. Para pengungsi mengatakan tidak punya tempat lagi untuk pergi.

"Ke mana pun kami pergi, selalu ada pemboman, korban meninggal, dan korban luka," kata Iman Dergham, seorang pengungsi perempuan Palestina, dikutip dari AFP.

Raja Yordania dorong gencatan senjata

Dalam kunjungannya ke Gedung Putih hari Senin (12/2/2024), Raja Yordania Abdullah II mendorong gencatan senjata penuh untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama empat bulan.

"Kami tidak bisa membiarkan serangan Israel terhadap Rafah. Hal ini pasti akan menghasilkan bencana kemanusiaan lainnya," kata raja yang negaranya menampung banyak pengungsi Palestina.

"Kita tidak bisa berdiam diri dan membiarkan hal ini terus berlanjut. Kita memerlukan gencatan senjata yang permanen sekarang. Perang ini harus diakhiri," tegas dia.

Setelah menolak persyaratan gencatan senjata Hamas pekan lalu, Israel melakukan serangan dini hari di Rafah pada hari Senin kemarin yang dapat membebaskan dua sandera.

Baca juga: 2 Rudal Houthi Yaman Sasar Kapal Kargo di Laut Merah

Namun dari serangan Israel tersebut telah menewaskan sekitar 100 orang di Rafah Palestina.

Netanyahu memuji operasi semalam untuk membebaskan Fernando Simon Marman, (60), dan Luis Har (70), sebagai operasi yang "sempurna".

Namun Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan kematian puluhan warga Gaza merupakan "pembantaian".

Misi penyelamatan yang jarang terjadi di bawah serangan udara besar-besaran ini terjadi beberapa jam setelah Netanyahu berbicara dengan Presiden AS Joe Biden.

Halaman:

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com