Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Israel di Rafah Makin Intensif, Sekeluarga Tewas di Rumahnya

Kompas.com - 22/02/2024, 10:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

RAFAH, KOMPAS.com - Serangan Israel terhadap Rafah di selatan Gaza Palestina semakin intensif. Akibatnya, belasan orang dalam satu keluarga tewas di rumahnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, perang Israel-Hamas di Jalur Gaza ini telah menewaskan sebanyak 29.313 orang.

Penduduk Rafah yang dihubungi melalui pesan teks oleh Reuters melaporkan beberapa serangan udara Israel dan ledakan besar di kota tersebut, serta kapal angkatan laut melepaskan tembakan ke daerah tepi pantai.

Baca juga: Pasukan Israel Tembaki Warga Palestina yang Menunggu Bantuan Makanan

Jurnalis video Reuters melaporkan dampak serangan terhadap rumah keluarga Al-Noor di Rafah, yang menjadi puing-puing.

Di video itu memperlihatkan belasan jenazah terbungkus kain kafan putih atau hitam dan kerabat yang berduka di rumah sakit Rafah.

Abdulrahman Juma mengatakan, istrinya, Noor, yang berasal dari keluarga Al-Noor, serta putrinya yang berusia satu tahun, Kinza, tewas dalam serangan itu, bersama dengan orang tua, saudara laki-laki, dan kerabat Noor lainnya.

Juma sedang memegangi tubuh Kinza yang terbungkus kain kafan berwarna putih berlumuran darah.

"Yang ini, yang ada di pangkuanku, telah direnggut jiwanya. Dia berumur satu setengah tahun," katanya, dikutip dari Reuters pada Kamis (22/2/2024).

Penduduk setempat juga mengatakan tank-tank Israel telah bergerak ke barat dari Khan Younis ke Al-Mawasi, yang sebelumnya merupakan daerah yang relatif aman, dimana tentara telah memerintahkan warga Palestina untuk mencari perlindungan.

Baca juga: AS Usul Dewan Keamanan PBB Bisa Menentang Serangan Israel di Rafah

Namun, tank-tank tersebut mencapai jalan pesisir, secara efektif memutus Khan Younis dan Rafah dari seluruh Jalur Gaza.

Sementara itu, tentara Israel (IDF) mengatakan mereka telah meningkatkan operasi di Khan Younis, sebuah kota di utara Rafah.

Mereka tidak menyebutkan serangan terhadap Rafah sendiri dalam ringkasan harian kejadian di Gaza dan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari serangan itu.

Israel juga mengatakan bahwa Hamas menggunakan bangunan sipil sebagai perlindungan, namun kelompok Islam tersebut membantahnya.

Sekitar 1,5 juta orang diperkirakan berdesakan di Rafah, di pinggiran paling selatan wilayah kantong yang dekat dengan perbatasan dengan Mesir, sebagian besar dari mereka meninggalkan rumah mereka di utara untuk menghindari serangan militer Israel.

Aliran bantuan yang masuk ke Gaza dari Mesir hampir habis dalam dua minggu terakhir, dan runtuhnya keamanan telah mempersulit distribusi makanan yang berhasil disalurkan, menurut data dan pejabat PBB.

Sedangkan Israel mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan serangan darat di Rafah, meskipun ada penolakan dari dunia internasional, termasuk dari sekutunya Amerika Serikat, karena kekhawatiran akan nyawa warga sipil.

Baca juga: Shehab Peluk Erat Jenazah Ibunya Korban Serangan Israel

Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, Rafah menjadi sasaran pasukan Israel hingga menewaskan banyak warga sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com