Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Israel Rilis Video Tunjukkan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Terowongan

Kompas.com - 14/02/2024, 10:52 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Militer Israel pada Selasa (14/2/2024) merilis sebuah video yang diklaim menampilkan sosok pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, bersama anggota keluarganya di sebuah terowongan.

Dalam video hitam-putih itu, pemimpin yang paling diburu pasukan Israel tersebut terlihat bersama istri, anak, dan saudara lelakinya, Ibrahim Sinwar.

Israel menuduh Sinwar mendalangi serangan 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, yang kini telah memasuki bulan kelima.

Baca juga: Hari Ini, Pemimpin Hamas ke Kairo untuk Bahas Gencatan Senjata

Juru bicara Angkatan Darat Israel Daniel Hagari mengatakan pasukan Israel telah menemukan video tersebut dalam sebuah kamera keamanan selama operasi di sebuah terowongan, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai lokasinya.

"Rekaman itu menunjukkan pemimpin Hamas dan pembunuh massal, Yahya Sinwar, melarikan diri dengan anak-anaknya dan salah satu istrinya," katanya dalam sebuah konferensi pers.

"Beginilah cara dia melarikan diri bersama keluarganya dari terowongan bawah tanah ke sebuah kompleks aman yang telah dia bangun sebelumnya," kata Hagari, sebagaimana dikutip dari AFP.

 

Hagari menyebut, video Sinwar ini adalah hasil perburuan mereka terharap sosok pemimpin Hamas itu.

"Perburuan ini tidak akan berhenti sampai kami berhasil menangkapnya hidup atau mati," katanya.

AFP tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut secara independen.

Dari tayangan video itu, tidak jelas di mana terowongan itu berada.

Baca juga: Pemimpin Hamas Desak Negara-negara Muslim Dukung Perlawanan dengan Senjata

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, militer Israel telah menggempur Khan Yunis, kota utama Gaza selatan dan kampung halaman Sinwar.

Hagari mengatakan, bahwa video tersebut direkam pada tanggal 10 Oktober, tiga hari setelah Hamas melakukan serangan terhadap Israel.

Awal bulan ini, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa Sinwar berpindah dari satu persembunyian ke persembunyian lainnya dan tidak lagi memimpin operasi militer di Gaza.

"Dia sekarang telah menjadi teroris dalam pelariannya sebagai pemimpin Hamas di wilayah Palestina," ucap Gallant, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai lokasi Sinwar saat ini.

Sinwar bergabung dengan Hamas ketika Syekh Ahmad Yassin mendirikan kelompok tersebut pada tahun 1987, sekitar awal pemberontakan pertama Palestina, atau intifada, melawan pendudukan Israel.

Militan yang dikenal karena kerahasiaannya itu belum terlihat sejak 7 Oktober.

Sejak saat itu, juru bicara militer Israel, Richard Hecht, menyebut Sinwar sebagai "wajah kejahatan" dan menyatakannya sebagai "orang yang mati berjalan".

Namun pasukan Israel di Gaza telah gagal menemukan salah satu pemimpin tertinggi Hamas.

Baca juga: Wakil Pemimpin Hamas Tewas di Lebanon, Apakah Perang di Gaza Akan Meluas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com